June 27th, 2009
Meski
tidak semua orang peduli terhadap isu yang satu ini, namun GM
(Genetically modified) telah menjadi isu yang mengglobal. Hampir semua
organisasi konsumen baik di Indonesia dan negara lainnya memuat isu
tentang GM sebagai laporan khususnya. Bahkan, FAO-pun menangani masalah
yang mengundang pro dan kontra ini.
Rekayasa genetika atau modifikasi
genetika adalah suatu perubahan yang terjadi pada DNA dengan cara
transfer gen di antara dan di dalam benda hidup lainnya yang berbeda.
Sebagai contoh kita dapat mengambil gen dari ikan yang hidup di perairan
laut yang sangat dingin kemudian ditransfer ke DNA strawberri, untuk
mendapatkan produk stawberry yang tahan cuaca dingin.
Modifikasi genetika dianggap bermasalah
dari segi kesehatan, lingkungan, dan masalah etis. Dari segei kesehatan
adalah kemungkinan timbulnya alergi yang dapat ditransfer dari tanaman
pangan yang telah mengalami modifikasi genetika kepada manusia.
Misalnya, ketika gen jenis kacang-kacangan dari Brazil ditransfer ke
tanaman kedelai, hasilnya orang yang alergi terhadap produk Brazil juga
alergi terhadap kedelai tersebut.
Selain masalah alergi, masalah
resistensi terhadap antibiotik adalah suatu masalah yang tidak dapat
dianggap enteng. Asosiasi Medis Inggris menyatakan bahwa ancaman
kesehatan manusia di abad 21 adalah berkembangnya resistensi antibiotik
pada mikroorganisme. Menurut mereka kehadiran produk pangan hasil
modifikasi genetika, berkontribusi pada meningkatnya resistensi
antibiotik pada manusia yang mengakibatkanpenyakit menjadi sulit untuk
dikontrol.
Problem pada lingkungan yang dapat
ditimbulkan oleh rekayasa genetika ini adalah meningkatnya penggunaan
herbisida kimiawi, akibat transfer gen tanaman pangan yang resisten
terhadap herbisida ke rumput di sekelilingnya. Di samping itu, pendapat
yang mendukung terhadap masalah lingkungan adalah bahwa tanaman -angan
hasil rekayasa genetika akan tahan terhadap serangan hama dan penyakit,
sehingga akan mengurangi keperluan penggunaan bahan-bahan kimia seperti
pestisida.
Transfer gen dari hewan ke tanaman
pangan atau dalam beberapa kasus transfer gen berlangsung dari manusia,
memiliki pertimbangan etis, filosofi, serta masalah keagamaan bagi
kebanyakan orang. Khususnya bagi muslim hal ini perlu diperhatian lebih
lanjut.
Sumber: Jurnal Halal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar