Dulu, perusahaan kosmetika
menggantungkan pada bahan-bahan yang memiliki khasiat yang misterius,
seperti minyak yang diperoleh dari kura-kura yang meningkatkan
peremajaan kulit atau mengencangkan otot yang terdapat di dagu. Kemudian
minyak ikan paus, royal jelly yang berasal dari lebah ratu, ekstraks
embrio anak ayam, serum darah kuda, dan ekstrak kulit babi yang
mempunyai khasiat khusus.
Berikut adalah istilah-istilah yang
digunakan sebagai ingredien kosmetika: Liposome : berbentuk
kantung-kantung mikroskopik, terdiri dari berbagai bahan lemak, termasuk
fosfolipid. Fosfolipid adalah komponen natural dari membran sel. Namun
bahan yang digunakan dalam kosmetika bisa berasal dari alami atau pun
sintetik. Jika bahan tersebut tercampur air dengan sempurna , maka
fosfolipid akan membentuk bulatan liposome yang akan menangkp bahan yang
akan terlarut dalam air atau dalam minyak.
Produsen mengatakan bahwa liposome
bertindak seperti sistem pengiriman.Klaim demikian karena dengan adanya
kream atau pun lotion, liposom dapat lebih mudah terpenetrasi ke dalam
permukaan kulit untuk mendasari lapisan, kemudian meleleh dan menyimpan
ingredient lain.
Nayad : adalah nama dagang untuk
ekstraks khamir. Berdasarkan literatur, nayad digambarkan sebagai suatu
sistem yang baru dimana sel-sel khamirnya diambil serta dimurnikan
ratusan kali. Sehingga menghasilkan produk konsentrat tinggi, bebas bau
dan ekstraks khamir yang memiliki potensi luar biasa. Namun demikian
belum bisa dijelaskan bagaimana cara kerja produk tersebut. Yang
diketahui bahwa penggunaan nayad memberikan hasil yang luar biasa, kulit
menjadi mulus, tanpa ada kerutan dan garis penuaan.
Vitamin : Sebagaimana halnya pangan yang
mengandung vitamin ADEK dan beberapa vitamin B kompleks, maka pengusaha
kosmetika pun tidak mau kalah. Dengan adanya penambahan vitamin dalam
formula kosmetika, maka kulit akan menjadi lebih baik, terpelihara
karena keberadaan vitamin dianggap sebagai pensuplai gizi makanan untuk
kulit. Walaupun menurut Direktur FDA divisi kosmetika, Stanley R
Milstein Phd belum ada bukti klinis bahwa vitamin-vitamin tersebut dapat
mensuplai gizi atau makanan bagi kulit.
Aloe Vera : suatu tanaman dari famili
lili yang memiliki sifat sebagai anti iritasi. Sudah dikenal sebelum
zaman Cleopatra Plasenta manusia
lasenta telah digunakan sebagai bahan kosmetika sejak tahun 1940.
Khasiatnya menghilangkan kerutan, menstimulir pertumbuhan jaringan
menjadikan plasenta dikenal sebagai kelompok obat, yang kemudian oleh
FDA dinyatakan sebagai misbranded.
Amniotik liquid : Cairan yang berada di
sekitar janin yang berfungsi untuk melindungi janin dari benturan fisik.
Memiliki keuntungan yang sama dengan plasenta manusia serta
penggunaannya tebatas pada penggunaan pelembab,lotion rambut dan
perawatan kulit kepala serta shampo. Bahan tersebut yang biasa digunakan
untuk kosmetik berasal dari sapi atau lembu jantan.
Kollagen : Bahan ini bisa berasal dari
sapi dan babi . Penelitian telah dilakukan pada berbagai tipe dan
penggunaan kolagen. Pada kosmetik, kolagen memiliki efek melembabkan,
karena kollagen tidak larut air, tetapi sebaliknya menahan air.
Cerebroside : Bahan ini dapat berasal
dari hewan atau tanaman. Cerebroside termasuk dalam kelompok glikolipid
yaitu terdiri dari bahan lemak dan karbohidrat. Diproduksi secara alami
dalam sel epidermal basal, merupakan lapisan kulit paling dalam. Setelah
cerebroside terbentuk, maka ia akan tersekresi keluar sel kemudian
bertindak sebagai lapisan pelindung. Karena sel baru terbentuk di
lapisan dibawah kulit,kulit yang lebih tua akan bergerak menuju
permukaan dan menjadi kering.
Bahan yang digunakan dapat bersumber dari sapi, lembu jantan, sel otak babi atau jaringan-jaringan sistem syaraf. (vns,whd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar