Jumat, 30 September 2011

Bahan Kosmetika

halalguide.info ; Kalau selama ini kita selalu membicarakan dan memperhatikan ingredien atau komposisi dari suatu produk pangan, maka kesempatan kali ini kita mencoba untuk melongok pada komposisi suatu produk kosmetik serta pengenalan istilah-istilah dalam kosmetika.
Dulu, perusahaan kosmetika menggantungkan pada bahan-bahan yang memiliki khasiat yang misterius, seperti minyak yang diperoleh dari kura-kura yang meningkatkan peremajaan kulit atau mengencangkan otot yang terdapat di dagu. Kemudian minyak ikan paus, royal jelly yang berasal dari lebah ratu, ekstraks embrio anak ayam, serum darah kuda, dan ekstrak kulit babi yang mempunyai khasiat khusus.

Berikut adalah istilah-istilah yang digunakan sebagai ingredien kosmetika: Liposome : berbentuk kantung-kantung mikroskopik, terdiri dari berbagai bahan lemak, termasuk fosfolipid. Fosfolipid adalah komponen natural dari membran sel. Namun bahan yang digunakan dalam kosmetika bisa berasal dari alami atau pun sintetik. Jika bahan tersebut tercampur air dengan sempurna , maka fosfolipid akan membentuk bulatan liposome yang akan menangkp bahan yang akan terlarut dalam air atau dalam minyak.
Produsen mengatakan bahwa liposome bertindak seperti sistem pengiriman.Klaim demikian karena dengan adanya kream atau pun lotion, liposom dapat lebih mudah terpenetrasi ke dalam permukaan kulit untuk mendasari lapisan, kemudian meleleh dan menyimpan ingredient lain.
Nayad : adalah nama dagang untuk ekstraks khamir. Berdasarkan literatur, nayad digambarkan sebagai suatu sistem yang baru dimana sel-sel khamirnya diambil serta dimurnikan ratusan kali. Sehingga menghasilkan produk konsentrat tinggi, bebas bau dan ekstraks khamir yang memiliki potensi luar biasa. Namun demikian belum bisa dijelaskan bagaimana cara kerja produk tersebut. Yang diketahui bahwa penggunaan nayad memberikan hasil yang luar biasa, kulit menjadi mulus, tanpa ada kerutan dan garis penuaan.
Vitamin : Sebagaimana halnya pangan yang mengandung vitamin ADEK dan beberapa vitamin B kompleks, maka pengusaha kosmetika pun tidak mau kalah. Dengan adanya penambahan vitamin dalam formula kosmetika, maka kulit akan menjadi lebih baik, terpelihara karena keberadaan vitamin dianggap sebagai pensuplai gizi makanan untuk kulit. Walaupun menurut Direktur FDA divisi kosmetika, Stanley R Milstein Phd belum ada bukti klinis bahwa vitamin-vitamin tersebut dapat mensuplai gizi atau makanan bagi kulit.
Aloe Vera : suatu tanaman dari famili lili yang memiliki sifat sebagai anti iritasi. Sudah dikenal sebelum zaman Cleopatra Plasenta manusia :P lasenta telah digunakan sebagai bahan kosmetika sejak tahun 1940. Khasiatnya menghilangkan kerutan, menstimulir pertumbuhan jaringan menjadikan plasenta dikenal sebagai kelompok obat, yang kemudian oleh FDA dinyatakan sebagai misbranded.
Amniotik liquid : Cairan yang berada di sekitar janin yang berfungsi untuk melindungi janin dari benturan fisik. Memiliki keuntungan yang sama dengan plasenta manusia serta penggunaannya tebatas pada penggunaan pelembab,lotion rambut dan perawatan kulit kepala serta shampo. Bahan tersebut yang biasa digunakan untuk kosmetik berasal dari sapi atau lembu jantan.
Kollagen : Bahan ini bisa berasal dari sapi dan babi . Penelitian telah dilakukan pada berbagai tipe dan penggunaan kolagen. Pada kosmetik, kolagen memiliki efek melembabkan, karena kollagen tidak larut air, tetapi sebaliknya menahan air.
Cerebroside : Bahan ini dapat berasal dari hewan atau tanaman. Cerebroside termasuk dalam kelompok glikolipid yaitu terdiri dari bahan lemak dan karbohidrat. Diproduksi secara alami dalam sel epidermal basal, merupakan lapisan kulit paling dalam. Setelah cerebroside terbentuk, maka ia akan tersekresi keluar sel kemudian bertindak sebagai lapisan pelindung. Karena sel baru terbentuk di lapisan dibawah kulit,kulit yang lebih tua akan bergerak menuju permukaan dan menjadi kering.
Bahan yang digunakan dapat bersumber dari sapi, lembu jantan, sel otak babi atau jaringan-jaringan sistem syaraf. (vns,whd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar