July 22nd, 2009
Bahan-bahan
campuran seperti krimer membuat coffee mix perlu dicermati
kehalalannya. Kalau kita cermati, kopi merupakan salah satu jenis
minuman yang paling dikenal secara luas di dunia. Kopi disukai oleh
segala kalangan baik tua, muda, kaya maupun miskin. Diminum di pagi,
siang maupun malam hari dalm bentuk panas maupun dingin.
Karena efek penyegar yang diakibatkan
oleh kafein yang dikandungnya, kopi merupakan salah satu cara ampuh
membuat mata bertahan melek hingga jauh malam. Apalagi di tegah demam
Piala Dunia seperti saat ini. Kopi sudah dapat dipastikan menjadi teman
setia para pecandu sepak bola menonton pertandingan di televisi.
Jika melihat asal bahan, cara pengolahan dan penyajiannya, apakah kita perlu memperhatikan dan memastikan kehalalan kopi?
Kopi murni
Bentuk kopi yang paling umum dan
sederhana adalah kopi murni. Jenis kopi ini diolah dari biji kopi yang
disangrai dan dihaluskan. Kopi bubuk jika diseduh dengan ampasnya, akan
menghasilkan minuman yang populer dengan sebutan kopi tubruk.
Proses pengolahan dapat dilanjutkan
dengan cara mengekstrak bubuk kopi dengan air dan dengan teknik
pengeringan tertentu dihasilkan kopi murni instant. Kopi instant lebih
mudah larut dan tentunya menghasilkan minuman yang terbebas dari ampas
yang dapat menghiasi gigi peminumnya.
Jenis kopi yang beredar di pasaran
bervariasi tergantung varietasnya seperti kopi robusta dan arabika atau
berdasarkan asalnya seperti kopi lampung atau kopi toraja yang terkenal
di Indonesia.
Kopi murni yang berkualitas tinggi
terbuat dari 100 persen biji kopi pilihan yang tentunya tidak perlu
diragukan kehalalannya karena tidak menggunakan bahan tambahan apapun.
Kopi dengan kualitas seperti ini biasanya dijual dengan harga yang cukup
tinggi.
Untuk mengakali harga yang terlampau
tinggi produsen kopi biasanya mencampur kopi dengan bahan lain dalam
proses penyangraiannya. Bahan yang umumnya menjadi bahan pencampur
adalah biji jagung. Berkurangnya penggunaan kopi dengan sendirinya
mengurangi kekuatan dan rasa aroma kopi.
Oleh karena itu tidak jarang produsen
menambahkan bahan penambah rasa dan aroma (flavor) kopi untuk
memperbaiki kualitas produknya. Penggunaan flavor menjadi titik kritis
kehalalan yang perlu diperhatikan karena flavor kopi dapat terdiri dari
puluhan bahkan ratusan bahan penyusun yang perlu dicermati kehalalannya.
Kopi jenis ini dijual dalam bentuk bubuk. Meskipun sebenarnya kopi
jenis ini tidak lagi mengandung 100 persen kopi, tapi pada kenyataannya
di pasaran produsen tetap mengklaimya sebagai kopi murni atau kopi asli.
>Coffee mix
Selain kopi murni, pada saat ini semakin
banyak dijual kopi dalam bentuk campuran yang siap minum yang dikenal
dengan istilah coffee mix. Campuran yang paling sederhana adalah kopi
(bubuk atau instan) dengan gula yang sering disebut dengan kopi duo.
Bentuk campuran yang lebih kompleks
adalah dengan penambahan susu, krimer atau bahan minuman lain seperti
jahe dan ginseng serta penambahan berbagai jenis flavor selain kopi.
Bahan-bahan campuran inilah yang menjadikancoffee mix perlu dicermati
kehalalannya.
Bahan campuran yang paling umum
digunakan adalah krimer yang bernama non-dairy creamer. Sesuai dengan
namanya, bahan ini merupakan krimer yang tidak terbuat dari susu.
Komponen penyusun utamanya terdiri dari tepung sirup jagung, minyak
nabati dan kaseinat dengan bahan tambahan berupa bahan pengemulsi, anti
kempal, dan bahan pewarna. Meski tepung sirup jagung dan minyak nabati
berasal dari tumbuhan, serta kaseinat berasal dari komponen susu yang
jelas kehalalannya, akan tetapi cara pengolahan masing-masing bahan
tersebut perlu diperhatikan untuk menghindari adanya penggunaan
bahan-bahan penolong yang tidak halal.
Bahan pengemulsi merupakan bahan yang
perlu dikritisi karena bisa merupakan turunan bahan yang berasal dari
tumbuhan maupun hewan. Anti kempal yang digunakan merupakan bahan
sintetik kimia. Adapun bahan pewarnanya bisa menggunakan bahan alami
ataupun pewarna sintetik. Bahan pewarna alami meski berasal dari
tumbuhan perlu diperhatikan bahan pengekstrak ataupun pencampurnya.
Selain krimer, bahan-bahan alami seperti
jahe dan ginseng yang dipercaya dapat memberikan khasiat tertentu
semakin populer digunakan. Jahe dan ginseng merupakan bahan tumbuhan
yang jelas kehalalannya jika merupakan ekstrak murni tanpa ada
penambahan bahan lain.
Selain kopi dengan rasa klasik, pada
saat ini semakin banyak dikembangkan jenis-jenis coffee mix dengan cita
rasa yang beraneka ragam. Sebagai contoh adalah rasa vanilla, moka,
toffee atau capuccinodengan berbagai nama yang indah-indah. Cita rasa
seperti itu didapatkan dengan cara menambahkan satu atau beberapa jenis
flavor tertentu disamping pada umumnya menggunakanflavor kopi. Seperti
telah diuraikan di atas, flavor merupakan bahan tambahan pangan yang
merupakan campuran dari berbagai bahan baik bahan alami ataupun bahan
sintetik. Komponen penyusunnya bisa terdiri dari beberapa bahan hingga
puluhan bahkan ratusan bahan. Oleh karena itu penambahan flavor pada
kopi merupakan titik kritis yang akan mempengaruhi kehalalan kopi.
Selain diproduksi dalam bentuk serbuk
siap seduh, coffee mix diproduksi juga dalam bentuk cair siap minum yang
dikemas dalam bentuk botol, kaleng, atau kemasan karton beraluminium
foil. Untuk menghasilkan minuman dengan konsistensi yang stabil biasanya
perlu ditambahkan bahan penstabil ekstra. Bahan pestabil ini tentunya
harus dipastikan berasal dari bahan yang jelas kehalalannya.
Ternyata penambahan berbagai bahan dalam
minuman kopi dengan tujuan membuat berbagai variasi baru dapat
menyebabkan status kopi yang asal mulanya halal menjadi subhat. Oleh
karena itu konsumen perlu berhati-hati dalam memilihnya. n Ir Muti
Arintawati MSi, Anggota Pengurus dan Auditor Halal LP POM MUI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar