June 27th, 2009
Pada suatu kesempatan saya bertemu
dengan rekan saya dari lembaga sertifikasi halal di Jerman, saudara saya
tersebut mengatakan “apakah kamu tahu perbedaan halal meal dan muslem
meal”. Saya menjawab dengan sedikit agak bingung “ya tidak ada bedanya,
makanan untuk seorang muslim ya makanan halal,jadi seharusnya tidak ada
bedanya antara muslem meal dan halal meal”.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa kedua
istilah atau terminology tersebut pada kenyataannya berbeda.Karena
berdasarkan pengalamannya melakukan audit untuk maskapai di negaranya
saudara saya itu mendapatkan informasi bahwa kedua hal tersebut adalah
berbeda. Perbedaannya dimana?
Jika saat akan berpergian ke luar
negeri, dimana penduduk Islamnya minoritas, maka saat kita menggunakan
maskapai yang bukan milik negeri ini tentunya sebagai seorang muslim,
kita akan memesan “spesial order” untuk makanan yang akan disajikan saat
kita terbang. Yang saat itu akan kita pesan adalah “muslem meal”,
bahkan jarang kita menyebutnya sebagai halal meal. Karena memang arti
keduanya adalah sama.
Ternyata , muslem meal adalah makanan
yang disediakan oleh jasa katering maskapai tersebut “any time” asalkan
tidak mengandung babi. Jadi maskapai tersebut hanya menambahkan stiker
“muslem meal” pada kemasan makanan yang akan disajikan. Tidak ada
perlakuan (persiapan dan penyajian)yang spesial saat ada pesanan untuk
muslem meal . Memang sempat terbersit dalam benak saya saat hidangan
tersebut dihindangkan, maka terkadang saya melihat makanan saya yang
telah diorder jauh hari sebelum hari keberangkatan mengandung ayam,
sementara menu umum untuk penumpang lainnya saat itu adalah ikan. Justru
ikan lebih aman daripada ayam dari segi kehalalannya. Jadi yang penting
bagi maskapai tersebut, adalah bahwa pesanan saya yang penting beda
dengan menu umum yang disajikan.
Sedangkan pengertian halal meal, adalah
makanan yang disiapkan, diproses dan disajikan menurut hukum Islam.
Dalam artian bahwa halal meal, penyediaannya lebih tinggi setingkat dari
muslem meal. Mengapa, karena masih menurut pengalaman saudara saya yang
ada di Jerman tersebut, masih juga ada halal meal yang tidak
mempertimbangkan penggunaan arak dalam persiapan dan penyajian makanan
tersebut. Tapi paling tidak halal meal dipersiapkan lebih serius. Begitu
kira-kira.
Saya jadi teringat lagi ketika akan ke
Taiwan maka, saat itu saya memesan muslem meal tapi dengan catatan
tambahan “fish only” ternyata order tersebut tidak dilayani sekalipun
maskapai yang saya gunakan sudah termasuk maskapai yang tiketnya paling
tinggi diantara maskapai lainnya. Sehingga akhirnya jika kita berpergian
ke luar negeri yang penduduk muslim minoritas dan menggunakan maskapai
negara tersebut, maka cara paling aman adalah memesan “vegetarian”.
Karena muslem meal tidak menjamin bahwa penyiapannya dilakukan sesuai
dengan hukum Islam, sementara halal meal atau menu fish only pun belum
tentu akan kita dapatkan. Jadi ada perbedaan arti antara halal meal dan
muslem meal. Tentunya terminology ini dibuat oleh orang-orang non muslim
yang memang mereka tidak punya aturan seperti ajaran Islam. Jadi
begitulah jika non muslim mencoba untuk memberikan terminology pada
sesuatu yang mereka tidak mengerti hakekat pangan bagi kaum muslim.
Wallahu’alam bishshawab.[VNS]
Sumber: Jurnal Halal LP POM MUI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar