Jumat, 18 November 2011

Hepatitis A Tak Perlu Ditakuti Berlebihan



img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Wabah hepatitis A yang serempak terjadi di Depok, Bandung dan Tasikmalaya membuat banyak masyarakat menjadi panik. Sebenarnya, hepatitis A adalah penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya dan tidak perlu ditakuti secara berlebihan meski tetap waspada.

Banyak yang mengira semua hepatitis adalah penyakit hati yang sama, padahal tiap jenisnya berbeda dan mempunyai daya tular dan daya pengobatan yang berbeda pula.

"Hepatitis A tidak perlu ditakuti berlebihan tapi tetap harus waspada," tegas Prof dr Tjandra Yoga Aditama, MPH, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemkes, dalam acara temu media di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat (18/11/2011).

Hepatitis A adalah tipe hepatitis yang paling ringan dibandingkan hepatitis B dan C, serta termasuk self limiting disease atau penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya bila beristirahat dengan baik.

Kasus-kasus ringan hepatitis A biasanya tidak memerlukan pengobatan dan kebanyakan orang yang terinfeksi sembuh sepenuhnya tanpa kerusakan hati permanen.

"Hepatitis A itu self limiting disease (bisa sembuh dengan sendirinya), jadi dibiarkan saja bisa sembuh sendiri. Tidak perlu terlalu dihebohkan begitu. Tidak perlu khawatir, tidak harus dirawat di rumah sakit, dengan bed rest saja bisa sembuh," jelas Prof Dr Ali Sulaiman, SpPD-KGEH dari Pokja Hepatitis.

Hepatitis A termasuk penyakit yang mudah menular karena penularan virus Hepatitis A atau Hepatitis Virus tipe A (HVA) melalui fecal oral, yaitu virus yang menular melalui tinja dan makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi, juga terkadang melalui hubungan seks (oral dan anal) dengan penderita.

Oleh karena itu, Prof Tjandra menekankan pentingnya upaya pencegahan sehingga virus tidak menyebar luas. Ada 4 hal penting dalam upaya pencegahan hepatitis A, yaitu:

  1. Cuci tangan pakai sabun (CPTS) pada 5 waktu penting (sebelum makan, sebelum mengolah dan menghidangkan makanan, setelah buang air besar dan air kecil, setelah mengganti popok bayi dan sebelum menyusui anak).
  2. Penanganan makanan aman yaitu jaga kebersihan, pisahkan makanan matang dan mentah, masak makanan hingga matang, simpan di suhu aman, gunakan air bersih dan bahan makanan yang baik.
  3. Penyediaan air bersih dan pembuangan limbah.
  4. Pembuangan tinja yang benar.

Hepatitis A sangat terkait dengan pola hidup bersih. Dalam banyak kasus, infeksi hepatitis A tidak pernah berkembang hingga separah hepatitis B atau C sehingga tidak akan menyebabkan kanker hati.

Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk hepatitis A, sebab infeksinya sendiri biasanya akan sembuh dalam 1-2 bulan. Namun untuk mengurangi dampak kerusakan pada hati sekaligus mempercepat proses penyembuhan, beberapa langkah penanganan berikut ini akan diberikan saat dirawat di rumah sakit.

1. Istirahat. Tujuannya untuk memberikan energi yang cukup bagi sistem kekebalan tubuh dalam memerangi infeksi.

2. Anti mual. Salah satu dampak dari infeksi hepatitis A adalah rasa mual, yang mengurangi nafsu makan. Dampak ini harus diatasi karena asupan nutrisi sangat penting dalam proses penyembuhan.

3. Istirahatkan hati. Fungsi hati adalah memetabolisme obat-obat yang sudah dipakai di dalam tubuh. Karena hati sedang mengalami sakit radang, maka obat-obatan yang tidak perlu serta alkohol dan sejenisnya harus dihindari selama sakit.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar