Sebanyak 1.000 anak memeriahkan kegiatan parade cinta pohon bersama
Kementerian Kehutanan, Pemprov DKI Jakarta, dan pihak swasta.
Dalam kesempatan ini, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan, ketidakpahaman anak-anak akan pentingnya hutan bagi kehidupan mereka di masa yang akan datang bisa menyebabkan terjadinya kerusakan hutan yang ada saat ini.
"Apakah kita ingin Indonesia menjadi tandus seperti beberapa negara di Afrika dengan tidak adanya hutan yang bisa menampung air?" kata Zulkifli saat membuka Festreeval Parade Cinta Pohon di halaman Balaikota DKI Jakarta, Minggu 27 November 2011.
Data Kementerian Kehutanan menyebutkan, selain Sumatera, hutan Kalimantan memiliki laju kerusakan yang besar dari total kerusakan hutan yang terjadi di Indonesia yakni sebesar 1,08 juta hektare per tahun.
"Memang saya kategorikan hutan Indonesia dalam keadaan kritis, karena puluhan tahun menjadi andalan untuk pendapatan bagi negara. Dari 130 juta hektare, hanya 43 juta di antaranya yang masuk dalam kategori hutan perawan," jelasnya.
Menurut Zulkifli, puncak kerusakan hutan itu mulai terjadi sekitar 1999-2002, disebabkan oleh pembalakan liar, kebakaran hutan, dan juga pemekaran wilayah.
"Pertama tentu karena perambahan kawasan hutan tanpa izin menjadi kebun kelapa sawit, menjadi pertanian, dan pertambangan gelap," ujar Zulkifli. Kemudian, dia melanjutkan, yang kedua, akibat penebangan liar, dan ketiga karena kebakaran hutan terkait dengan budaya lokal. “Tiga hal inilah yang mempercepat kerusakan hutan,” tutur Zulkifli. (art)• VIVAnews
Dalam kesempatan ini, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan, ketidakpahaman anak-anak akan pentingnya hutan bagi kehidupan mereka di masa yang akan datang bisa menyebabkan terjadinya kerusakan hutan yang ada saat ini.
"Apakah kita ingin Indonesia menjadi tandus seperti beberapa negara di Afrika dengan tidak adanya hutan yang bisa menampung air?" kata Zulkifli saat membuka Festreeval Parade Cinta Pohon di halaman Balaikota DKI Jakarta, Minggu 27 November 2011.
Data Kementerian Kehutanan menyebutkan, selain Sumatera, hutan Kalimantan memiliki laju kerusakan yang besar dari total kerusakan hutan yang terjadi di Indonesia yakni sebesar 1,08 juta hektare per tahun.
"Memang saya kategorikan hutan Indonesia dalam keadaan kritis, karena puluhan tahun menjadi andalan untuk pendapatan bagi negara. Dari 130 juta hektare, hanya 43 juta di antaranya yang masuk dalam kategori hutan perawan," jelasnya.
Menurut Zulkifli, puncak kerusakan hutan itu mulai terjadi sekitar 1999-2002, disebabkan oleh pembalakan liar, kebakaran hutan, dan juga pemekaran wilayah.
"Pertama tentu karena perambahan kawasan hutan tanpa izin menjadi kebun kelapa sawit, menjadi pertanian, dan pertambangan gelap," ujar Zulkifli. Kemudian, dia melanjutkan, yang kedua, akibat penebangan liar, dan ketiga karena kebakaran hutan terkait dengan budaya lokal. “Tiga hal inilah yang mempercepat kerusakan hutan,” tutur Zulkifli. (art)• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar