NABI BERZINA
Oleh: Mamduh Farhan al-Buhairi
Pada edisi yang lalu, kami telah menjawab permasalahan poligami Rasulullah Sholallohu `alaihi wa sallam , akan tetapi masih tersisa satu masalah, yaitu wanita kristiani penulis surat tersebut menganggap bahwa poligami Nabi Sholallohu `alaihi wa sallam adalah termasuk zina –sekali-kali itu tidak benar-, dia menyebutkan:
"SEDANGKAN dalam matius 5:28, Yesus berkata, 'Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkanya sudah berzina dengan dia di dalam hatinya.”
Oleh karena itu pada edisi ini saya akan meluruskannya.
Sebelum saya memulai, saya harus menghaturkan ucapan syukur kepada
penulis surat itu akan adab dan akhlaknya yang baik. Ini jelas nyata
dari keimanannya, bahwa hanya dengan sekedar pandangan buruk terhadap
seorang wanita sudah tergolong perzinaan. Sekalipun ternyata perbuatan
mayoritas orang-orang Nasrani
berbeda dengan keyakinan iman mereka. Pantai-pantai telanjang (bugil)
banyak menyebar di Negara-negara Nasrani, demikian pula penyimpangan
seksual dan moral pun banyak menyebar di tengah-tengah mereka. Akan
tetapi, karena sebagian kaum muslimin pun juga melakukan sebagian
perbuatan-perbuatan keji tersebut, maka wajib bagi kita, sebagai bagian
dari keadilan untuk tidak menjadikan kesalahan (oknum-oknum) kedua belah
fihak sebagai standar kebenaran atau kesalahan agama masing-masing.
Akan tetapi kita akan berhukum kepada Bibel
agar kita tahu apa yang dikatakannya. Tidak penting bagi saya apa yang
dikatakan oleh orang-orang Nasrani, akan tetapi yang penting adalah apa
yang dikatakan oleh Bibel. Demikian pula tidak penting bagi saya apa
yang dikatakan oleh kaum muslimin, akan tetapi yang penting adalah apa
yang dikatakan oleh al-Qur`an.
Sesungguhnya para pendeta Nasrani berusaha dengan berbagai cara
untuk menyematkan perkara-perkara buruk Nasrani di dalam Bibel kepada Islam. Orang-orang Yahudi telah menuduh Maryam Perawan Suci alaiha salam di dalam Talmudz bahwa dia adalah wanita pezina -sekali-kali itu tidak benar- dan bahwa al-Masih alaihi salam
adalah putra zina –sekali-kali tidak benar- buah dari hubungan tidak
syar’i antara ibunya dengan seorang tentara Rumania bernama Pandera. Dan
hingga hari ini kita mendatapi bahwa buku-buku, serta berbagai
ensiklopedi Yahudi menyebut al-Masih dengan sebuah Ben Pandera
(putra Pandera), dan mensifati ibunya dengan pezina. Kemudian kita belum
pernah sama sekali mendapati ada satu orang Nasrani yang mengcounter
(membantah) orang-orang Yahudi dan berusaha membela Tuhannya atau Ibu
Tuhannya.
Termasuk kontradiksi aneh, bahwa orang-orang Nasrani menggunakan
al-Qur`anul Karim untuk menetapkan kesucian Maryam Perawan Suci, karena
memang al-Qur`an adalah satu-satunya kitab yang membelanya dari tuduhan
keji Yahudi. Sementara Bibel sama sekali tidak membelanya walaupun
sekali. Akan tetapi orang-orang Nasrani malah menuduh orang yang
kepadanya al-Qur`an diturunkan (maksudnya Nabi Muhammad saw yang
berpoligami itu, sebagaimana nabi-nabi yang lain) sebagai seorang
pezina!! Sekali-kali tidak, demi Allah.
Ini sekedar muqaddimah dari saya secara ringkas karena saya
mengetahui tujuan dari penanaman syubhat tersebut di akal Anda sekalian.
Saya memaklumi Anda, karena melihat sedikitnya ilmu dan penelitian
Anda, apakah terhadap agama Nasrani maupun terhadap Islam. Sebenarnya
tuduhan zina Anda terhadap Nabi Sholallohu `alaihi wa sallam
adalah kelanjutan dari perjalanan Bibel yang telah mensifati para nabi
dengan perzinaan. Jadi Anda adalah lulusan dari madrasah (sekolahan)
tersebut, tanpa Anda sadari.
Saya akan mengajak Anda untuk melakukan perjalanan singkat ke dalam
Bibel, agar Anda bisa mengetahui bagaimana Anda bisa menjadi kelanjutan
dari madzhab penuduhan para nabi dengan perzinaan. Dan tuduhan seperti
ini tidak pernah bersumber dari seorang atheis pun yang tidak beriman
dengan keberadaan Allah, lalu bagaimana dengan Anda sekalian yang
mengaku cinta kepada Allah, tapi dalam waktu bersamaan kalian
menghinakan para Nabi-Nya?!!
Nabi Lot (Luth) berzina dengan putri-putrinya:
Kejadian (19:30-38): Pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap
bersama-sama dengan kedua anak perempuannya di pegunungan, sebab ia
tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah ia dalam suatu gua beserta
kedua anaknya. Kata kakaknya kepada adiknya: "Ayah kita telah tua, dan
tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri kita, seperti
kebiasaan seluruh bumi. Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu
kita tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita."
Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu masuklah
yang lebih tua untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak
mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun. Keesokan
harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya: "Tadi malam aku telah tidur
dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah
engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari
ayah kita." Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka
minum anggur, lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya;
dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia
bangun. Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka. Yang
lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah
bapa orang Moab yang sekarang. Yang lebih mudapun melahirkan seorang
anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon yang
sekarang.
Nabi Daud berzina dengan istri tetangganya:
II Samuel (11:2-5): Pada suatu sore, setelah Daud bangun tidur,
ia berjalan-jalan di atap istana yang datar itu. Dari situ ia melihat
seorang wanita sedang mandi, dan wanita itu sangat cantik. Lalu Daud
menyuruh menanyakan siapa wanita itu, dan diberitahu kepadanya bahwa
wanita itu bernama Batsyeba; ayahnya bernama Eliam dan suaminya adalah
Uria orang Het. Daud menyuruh menjemput wanita itu, dan setelah ia
datang ke istana, Daud tidur bersamanya. (Batsyeba baru saja selesai
melakukan upacara penyucian sehabis haid). Lalu pulanglah ia ke
rumahnya. Beberapa waktu kemudian Batsyeba mulai mengandung, lalu ia
mengirim kabar kepada Daud tentang hal itu.
Tuhan memberikan istri Daud kepada kerabatnya agar dia berzina dengan istri-istrinya
II Samuel (12:10-11): Karena engkau tidak mentaati Aku dan
kauambil istri Uria, maka dalam setiap keturunanmu turun-temurun ada
yang mati terbunuh. Aku bersumpah akan menimpakan malapetaka terhadapmu
yang datangnya dari keluargamu sendiri. Aku akan mengambil istri-istrimu
di depan matamu sendiri dan Kuberikan kepada orang lain yang akan tidur
bersama mereka pada siang bolong.
Amnon putra Daud berzina dengan adik wanitanya
II Samuel (13:10-14): Lalu berkatalah Amnon kepada Tamar: "Bawalah
makanan itu ke dalam kamar, supaya saya memakannya dari tanganmu." Tamar
mengambil kue yang disediakannya itu, lalu membawanya kepada Amnon,
kakaknya, ke dalam kamar. Ketika gadis itu menghidangkan kepadanya
supaya ia makan, dipegangnyalah gadis itu dan berkata kepadanya:
"Marilah tidur dengan aku, adikku." Tetapi gadis itu berkata kepadanya:
"Tidak kakakku, jangan perkosa aku, sebab orang tidak berlaku seperti
itu di Israel. Janganlah berbuat noda seperti itu. Dan aku, ke manakah
kubawa kecemaranku? Dan engkau ini, engkau akan dianggap sebagai orang
yang bebal di Israel. Oleh sebab itu, berbicaralah dengan raja, sebab ia
tidak akan menolak memberikan aku kepadamu." Tetapi Amnon tidak mau
mendengarkan perkataannya, dan sebab ia lebih kuat dari padanya,
diperkosanyalah dia, lalu tidur dengan dia.”
Tuhan menyuruh Hosea untuk mengawini wanita pezina
Hosea (1:2): Ketika Tuhan mulai berbicara dengan perantaraan Hosea,
berfirmanlah Ia kepada Hosea: "Pergilah, kawinilah seorang perempuan
sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal, karena negeri ini bersundal
hebat dengan membelakangi Tuhan."
Ruben, Putra Ya’qub berzina dengan gundik Ya’qub
Kejadian (35:22): Ketika Israel diam di negeri ini, terjadilah
bahwa Ruben sampai tidur dengan Bilha, gundik ayahnya, dan kedengaranlah
hal itu kepada Israel. (35-22b) Adapun anak-anak lelaki Yakub dua belas
orang jumlahnya.
Nabi Simson pergi ke Gaza lalu melihat seorang pelacur, lalu menemuinya.
Hakim-Hakim (16:1): Pada suatu kali, ketika Simson pergi ke Gaza,
dilihatnya di sana seorang perempuan sundal, lalu menghampiri dia.
Nabi Yehezkiyel menyemangati kaum wanita untuk berzina dan melakukan perbuatan keji
Yehezkiyel (16:33-34): Kepada semua perempuan sundal orang memberi
upah, tetapi engkau sebaliknya, engkau yang memberi hadiah umpan kepada
semua yang mencintai engkau sebagai bujukan, supaya mereka dari
sekitarmu datang kepadamu untuk bersundal. Maka dalam persundalanmu
engkau adalah kebalikan dari perempuan-perempuan yang lain; bukan orang
yang mengejar engkau hendak bersundal; tetapi engkau yang memberi upah
persundalan, sedang engkau tidak diberi apa-apa; itulah kebalikannya
padamu.
Lalu lihat juga Kejadian (12: 10-19) bagaimana Abraham menyerahkan istrinya kepada Fir’aun untuk mendapatkan kebaikan karenanya.
Lalu apakah Anda menyangka bahwa Bibel mencukupkan diri dengan ini
lalu diam? Tidak, lebih dari itu, dia telah berbuat lancang dengan
menjadikan nasab keturunan Tuhan mereka dari nasab perzinaan dan
kekejian. Maka marilah sekarang kita melihat apa yang dikatakan Injil
tentang nasab Yesus:
Matius (1:3) menyebutkan kerusakan nasab Yesus, dan bahwa kakek buyut Tuhan adalah para pezina:
1:3 Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram,
Jadi, dengan pengakuan Bibel sendiri, kakek pertama dari Yesus
adalah para pezina, keduanya adalah Yehuda dan Tamar, lalu dari
perzinaan mereka, lahirlah Peres, salah satu Kakek buyut Yesus.
Lalu siapakah Yehuda, dan siapa pula Tamar?
Yehuda adalah seorang Nabi, dan Tamar adalah istri putranya
(menantunya). Maka Nabi Yehuda berzina dengan istri putranya, Tamar. Itu
adalah perzinaan dengan mahram, maka jadilah asal usul Yesus dari
keturunan perzinaan.
Kita akan jadikan Injil berbicara sendiri tentang kisah tersebut:
Kejadian (38:12-30) Setelah beberapa lama matilah anak Syua,
isteri Yehuda. Habis berkabung pergilah Yehuda ke Timna, kepada
orang-orang yang menggunting bulu domba-dombanya, bersama dengan Hira,
sahabatnya, orang Adulam itu. Ketika dikabarkan kepada Tamar: "Bapa
mertuamu sedang di jalan ke Timna untuk menggunting bulu
domba-dombanya," maka ditanggalkannyalah pakaian kejandaannya, ia
bertelekung dan berselubung, lalu pergi duduk di pintu masuk ke Enaim
yang di jalan ke Timna, karena dilihatnya, bahwa Syela telah menjadi
besar, dan dia tidak diberikan juga kepada Syela itu untuk menjadi
isterinya. Ketika Yehuda melihat dia, disangkanyalah dia seorang
perempuan sundal, karena ia menutupi mukanya. Lalu berpalinglah Yehuda
mendapatkan perempuan yang di pinggir jalan itu serta berkata: "Marilah,
aku mau menghampiri engkau," sebab ia tidak tahu, bahwa perempuan itu
menantunya. Tanya perempuan itu: "Apakah yang akan kauberikan kepadaku,
jika engkau menghampiri aku?" Jawabnya: "Aku akan mengirimkan kepadamu
seekor anak kambing dari kambing dombaku." Kata perempuan itu: "Asal
engkau memberikan tanggungannya, sampai engkau mengirimkannya kepadaku."
Tanyanya: "Apakah tanggungan yang harus kuberikan kepadamu?" Jawab
perempuan itu: "Cap meteraimu serta kalungmu dan tongkat yang ada di
tanganmu itu." Lalu diberikannyalah semuanya itu kepadanya, maka ia
menghampirinya. Perempuan itu mengandung dari padanya. Bangunlah
perempuan itu, lalu pergi, ditanggalkannya telekungnya dan dikenakannya
pula pakaian kejandaannya. Adapun Yehuda, ia mengirimkan anak kambing
itu dengan perantaraan sahabatnya, orang Adulam itu, untuk mengambil
kembali tanggungannya dari tangan perempuan itu, tetapi perempuan itu
tidak dijumpainya lagi. Ia bertanya-tanya di tempat tinggal perempuan
itu: "Di manakah perempuan jalang, yang duduk tadinya di pinggir jalan
di Enaim itu?" Jawab mereka: "Tidak ada di sini perempuan jalang."
Kembalilah ia kepada Yehuda dan berkata: "Tidak ada kujumpai dia; dan
juga orang-orang di tempat itu berkata: Tidak ada perempuan jalang di
sini." Lalu berkatalah Yehuda: "Biarlah barang-barang itu dipegangnya,
supaya kita jangan menjadi buah olok-olok orang; sungguhlah anak kambing
itu telah kukirimkan, tetapi engkau tidak menjumpai perempuan itu."
Sesudah kira-kira tiga bulan dikabarkanlah kepada Yehuda: "Tamar,
menantumu, bersundal, bahkan telah mengandung dari persundalannya itu."
Lalu kata Yehuda: "Bawalah perempuan itu, supaya dibakar." Waktu dibawa,
perempuan itu menyuruh orang kepada mertuanya mengatakan: "Dari
laki-laki yang empunya barang-barang inilah aku mengandung." Juga
dikatakannya: "Periksalah, siapa yang empunya cap meterai serta kalung
dan tongkat ini?" Yehuda memeriksa barang-barang itu, lalu berkata:
"Bukan aku, tetapi perempuan itulah yang benar, karena memang aku tidak
memberikan dia kepada Syela, anakku." Dan ia tidak bersetubuh lagi
dengan perempuan itu. Pada waktu perempuan itu hendak bersalin, nyatalah
ada anak kembar dalam kandungannya. Dan ketika ia bersalin, seorang
dari anak itu mengeluarkan tangannya, lalu dipegang oleh bidan,
diikatnya dengan benang kirmizi serta berkata: "Inilah yang lebih dahulu
keluar." Ketika anak itu menarik tangannya kembali, keluarlah
saudaranya laki-laki, dan bidan itu berkata: "Alangkah kuatnya engkau
menembus ke luar," maka anak itu dinamai Peres. Sesudah itu keluarlah
saudaranya laki-laki yang tangannya telah berikat benang kirmizi itu,
lalu kepadanya diberi nama Zerah.
Maka apakah berhak bagi Yehuda seorang nabi untuk berzina? Dia
seorang nabi lalu dia berzina? Dia pergi ke pasar, lalu mendapati
seorang wanita dan dia tidak tahu bahwa itu adalah istri putranya, lalu
dia berzina dengannya? Lalu apakah boleh berzina dengan selain istri
anaknya? Kemudian bagaimana Tamar mengizinkan dia untuk berzina dengan
dirinya? Jika Yehuda tidak tahu, maka Tamar tahu bahwa dia adalah
seorang Nabi sekaligus mertuanya, lalu dia berzina dengannya seperti
periwayatan Bibel?!!
Sesungguhnya para pendusta, yaitu para penulis kisah ini tidak
menganggap aib perzinaan Nabi Yehuda, bahkan tidak menganggap perzinaan
itu sendiri sebagai sebuah aib, kecuali jika berzina dengan istri
putranya. Maka apakah ini adalah risalah yang dikatakan oleh Bibel
kepada kita?!
Dan yang aneh di dalam bibel, bahwa Allah sama sekali tidak
menghukum Yehuda, bahkan sama sekali tidak menyinggung kesalahan zina
tersebut, lalu kitab tersebut dinasabkan kepada Allah?!!
Maka apakah masuk akal Bibel berkata: “Saat engaku melihat wanita
pelacur di jalan, atau di pasar, maka mintalah darinya untuk melakukan
perzinaan?!! Maka apakah ini adalah firman dan wahyu Allah?!!
Demikian pula Matius (1:5) mengakui bahwa Yesus berasal dari keturunan zina:
1:5 Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai,
Berikut ini adalah kisahnya, dan biarkanlah Injil mengisahkannya sendiri:
Yosua (2:1) Yosua bin Nun dengan diam-diam melepas dari Sitim
dua orang pengintai, katanya: "Pergilah, amat-amatilah negeri itu dan
kota Yerikho." Maka pergilah mereka dan sampailah mereka ke rumah
seorang perempuan sundal, yang bernama Rahab, lalu tidur di situ.
Maka buyut Yesus selanjutnya adalah pezina, mereka adalah Salmon
dan Rahab, lalu melahirkan anak Boas, salah satu kakek buyut Yesus.
Oleh karena itu, hanya dengan anggapan Anda bahwa poligami Nabi Muhammad Sholallohu `alaihi wa sallam
adalah bagian dari perzinaan, maka saya katakan bahwa hal itu tidak
hanya tuduhan batil, tetapi saya katakan bahwa itu adalah tuduhan putus
asa untuk menutupi garis keturunan zina bagi Yesus yang disebutkan oleh
Bibel. Juga menutupi penyebutan para nabi adalah para pezina, maka wajib
melekatkan tuduhan serupa terhadap Rasulullah Sholallohu `alaihi wa sallam agar beliau tidak jadi lebih utama dari mereka. Lalu mereka mengatakan bahwa beliau Sholallohu `alaihi wa sallam adalah seorang pezina -begitu logikanya kira-kira- wal’iyadzu billah.
Sebaliknya, jika Anda meneliti al-Qur`anul Karim, akan menjadi jelas bagi setiap orang yang adil akan dua hal:
Pertama, bahwa al-Qur`anul Karim sama sekali tidak
berkontradiksi dalam urusan perzinaan atau yang lainnya, Anda tidak
akan menemukan sama sekali satu ayatpun yang berkontradiksi dengan ayat
lain seperti kontradiksi yang terjadi pada Bibel.
Kedua, bahwa Allah Subhanaahu wa Ta`ala telah berfirman di dalam al-Qur`anul Karim:
وَلا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلا (٣٢)
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra`: 32)
Dan al-Qur`an tidak mengatakan, ‘Jangan berzina.’ Allah Subhanaahu wa Ta`ala telah memberikan peringatan, dan mengharamkannya dengan hanya sekedar mendekati perzinaan.
Cukuplah saya dengan dalil ini, jika tidak, maka dalil-dalil akan
haramnya perzinaan di dalam al-Qur`an sangatlah banyak. Maka
bandingkanlah pembicaraan al-Qur`an dengan Bibel. Jadilah Anda seorang
yang adil jika Anda ingin sampai kepada kebenaran. Boleh bagi Anda untuk
menyampaikan jawaban saya kepada gereja manapun di dunia ini. Anda akan
melihat bahwa mereka tidak akan bisa menjawab. Jika salah satu di
antara mereka berpikir untuk menjawab, maka jawabannya tidak akan pernah
memuaskan. Saya berharap supaya ada satu saja yang menjawab, agar Anda
bisa tenang dan yakin, serta membawa Anda juga yang lain kepada hakikat
kebenaran yang hilang dan terhalangi dari Anda sekalian.
Semoga salam kesejahteraan tetap tercurah kepada Nabi kita Isa alaihi salam yang mulia nasabnya, serta kepada ibunya Maryam (Bunda Maria) sang perawan suci alaiha salam . (AR)*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar