Babi, berita tentang hewan haram yang satu ini memang seperti tidak ada habisnya. Belum selesai dengan isu dendeng babi, abon babi hingga daging sapi oplosan babi kini muncul lagi kejadian yang lebih fenomenal yakni flu babi (Swine Flu). Persebaran jenis flu ini cukup mencengangkan, dalam satu bulan saja flu yang konon berasal dari Meksiko ini kini sudah merambah ke berbagai belahan dunia lain.
Korban di Meksiko sendiri tercatat telah
mencapai 149 orang tewas. Negara-negara Amerika, Eropa dan Asia pun
langsung sigap dengan memasang barikede untuk mencegah persebaran
penyakit ini. Mulai dari pemeriksaaan di bandara hingga menghentikan
jalur perdagangan ekspor dan impor daging babi.Pemerintah Indonesia
melalui instansi terkait mulai melakukan pemeriksaan, khususnya bagi
orang-orang yang masuk ke Indonesia. Tak terkecuali turis maupun warga
Negara Indonesia sendiri.
Enam pintu masuk Indonesia pun kini
mulai dipasangi Thermal Scanner pengukur suhu badan untuk mendeteksi
dini terjangkit flu babi ini. Enam pintu masuk tersebut antara lain
Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Ngurah Rai Bali, Hang Nadim Batam,
Polonia Medan, Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Pelabuhan Batam
Center Batam. Departeman Pertanian melalui Badan Karantina pun sudah
mengambil tindakan dengan menghentikan impor daging babi ke Indonesia.
“Untuk sementara waktu pemerintah
menutup impor produk babi dan turunannya. Presiden Susilo Bambang
Yudhonono pun melarang impor babi sampai waktu yang belum ditentukan,”
ujar Menko Kesra Aburizal Bakrie. Di pihak lain, peternakan babi di
beberapa kota besar di Indonesia juga sudah mulai diawasi oleh Dinas
Kesehatan dan Pertanian. Sebab dikhawatirkan bisa menjadi pusat
penyebaran virus flu babi ini.
Apa Itu Flu Babi
Flu Babi (swine influenza) merupakan
penyakit influenza yang disebabkan oleh virus influenza A dengan subtipe
H1NI. Virus ini dapat ditularkan melalui binatang, terutama babi, dan
ada kemungkinan bisa terjadi penularan antarmanusia. Cara penularannya
dapat melalui udara dan kontak langsung antara penderita dan orang
terdekatnya.
Adapun gejala adalah mirip dengan
influenza seperti demam, batuk, pilek, lesu, letih, nyeri tenggorokan
dan sesak napas yang disertai mual, muntah dan diare. Masa inkubasi flu
babi berkisar 3-5 hari. Kematian akibat flu babi kemungkinan terjadi
karena gangguan paru-paru atau pneumonia. Penularan manusia pada manusia
flu babi diperkirakan menyebar seperti flu musiman – melalui batuk dan
bersin.
Badan Kesehatan Dunia, WHO, membenarkan
bahwa setidaknya sejumlah kasus adalah versi H1N1 influenza tipe A yang
tidak pernah ada sebelumnya. H1N1 adalah virus yang menyebabkan flu
musiman pada manusia secara rutin. Namun versi paling baru H1N1 ini
berbeda: virus ini memuat materi genetik yang khas ditemukan dalam virus
yang menulari manusia, unggas dan babi. Virus flu memiliki kemampuan
bertukar komponen genetik satu sama lain, dan besar kemungkinan versi
baru H1N1 merupakan hasil perpaduan dari berbagai versi virus yang
berbeda yang terjadi di satu binatang sumber. Atas kondisi terebut Badan
Kesehatan dunia (WHO) menyatakan, virus flu babi berpotensi besar
menjadi pandemi baru.
Virus jenis serupa sebelumnya pernah
menjadi pandemi dunia pada tahun 1918. Virus ini dulu dikenal dengan
nama Spanis Flu (Flu Spanyol). Korban penderita virus pada tahun 1918
sendiri mencapai angka sebanyak 50-60 juta jiwa. Korban penderita dari
Indonesia sendiri tercatat mencapai angka 1,25 juta. Penyebaran virus
flu babi bisa dicegah dengan pola hidup bersih dan sehat. Seperti
mencuci tangan sebelum makan, setelah buang air dan setelah kontak fisik
dengan hewan. Sedangkan untuk pengobatan Menkes Siti Fadilah Supari
mengatakan sama dengan obat flu burung yakni Tamiflu.
Peringatan Bagi Kita
Ini bukanlah pepatah, namun kajian
informasi yang terkandung dalam Al-Quran memang tidak sembarangan.
Perintah memakan makanan yang halal dan menjauhkan yang haram merupakan
ketentuan Allah yang tidak bisa diganggu gugat. Tercantumnya babi
sebagai salah satu hewan yang diharamkan untuk umatnya menjadi salah
satu pertanda bahwa Allah SWT memiliki alasan yang sangat logis mengapa
hewan satu ini dilarang.Munculnya penyakit flu babi ini menjadikan kita
untuk bertanya, “mungkin inilah salah satu alasan mengapa babi
dilarang”.
Diluar alasan logis lain mengenai tidak
bolehnya babi dikonsumsi bagi umatnya. Kini kondisinya cukup
memprihatinkan, sebab orang yang tidak makan babi pun bisa saja terkena
penyakit flu babi ini. Ini artinya imbas dari babi sangat luas bisa
merasuk ke berbagai sudut. Ini merupakan sebuah peringatan bagi kita,
untuk selalu mengikuti perintah dan menjauhi larangan Allah SWT. Semoga
saja kita bisa mengambil pelajaran dari kejadian ini. Ah
Sumber: halalmui.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar