Jumat, 18 November 2011

Berat Badan Anak Terus Turun, Waspadai Diabetes



img
(Foto: Thinkstock)
Jakarta, Banyak orang yang tidak tahu bahwa anak-anak pun bisa terkena diabetes, sehingga diabetes pada anak sering terlambat ditangani dan akhirnya tidak tertolong. Berat badan yang terus turun dan lemas adalah gejala yang mudah dikenali dari diabetes anak.

Berbeda dengan orang dewasa yang kebanyakan terkena DM tipe 2 karena pola makan tak sehat, diabetes yang banyak terjadi pada anak adalah diabetes tipe 1. Diabetes Militus (DM) tipe 1 adalah diabetes yang terjadi karena kerusakan sel beta pankreas. Kerusakan pada pankreas ini membuat tubuhnya tidak mampu memproduksi sendiri insulin.

dr Aditya Suryansyah, SpA, menjelaskan banyak orang yang belum mengetahui tentang DM tipe 1. Kebanyakan orangtua akan kaget karena tiba-tiba diabetes anak sudah parah dan harus dirawat di rumah sakit karena gula darah tinggi. Deteksi yang terlambat akhirnya menyebabkan anak tidak tertolong lagi dan meninggal.

Gejala paling khas pada DM tipe 1 adalah anak banyak makan (polifagia), banyak minum (polidipsia) dan banyak kencing (poliuria). Namun sebelum ketiga gejala itu muncul, biasanya anak akan mengalami gejala lainnya yakni cepat letih dan berat badannya terus menurun.

"Sebaiknya sebagai patokan, kalau anak tiba-tiba makan banyak tapi cenderung jadi kurus, nggak ada salahnya kalau kita periksa gula darahnya. Makanya kalau setiap sakit kita anjurkan dokter anak untuk skrining gula darah. Diabetes tipe 1 itu sering terabaikan," jelas dr Aditya Suryansyah, SpA, Sekretaris Unit Kerja Kelompok (UKK) Endokrinologi DKI Jaya dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, disela-sela acara temu media di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat (18/11/2011).

Hingga saat ini memang belum ada angka pasti terkait jumlah anak yang menyandang DM tipe 1 di Indonesia. Namun menurut data UKK Endokrinologi, hingga Oktober 2011 jumlahnya diperkirakan mencapai 724 anak dengan pertumbuhan sekitar 240 kasus baru/tahun.

"Kalau pada DM tipe 2, pankreas masih bagus, insulin bagus, hanya mediator pengirim insulinnya yang tidak baik, karena hipertensi atau kegemukan sehingga insulin tidak bekerja secara optimal. Sedangkan pada DM tipe 1, pankreasnya yang rusak, yaitu alat yang memproduksi insulin. Sehingga anak memerlukan insulin dari luar, seumur hidup yang biayanya bisa mencapai 1-2 juta per bulan," jelas dr Aditya.

dr Aditya menjelaskan DM tipe 1 bisa disebabkan karena virus, anak sering sakit, autoimun dan genetik. Namun mayoritas penyebab DM tipe 1 adalah faktor genetik, yaitu sekitar 90 persen.

DM tipe 1 bisa menyerang anak sejak lahir, bayi atau anak-anak, namun usia rata-rata DM 1 pada anak adalah 6 hingga 10 tahun.

"Anak yang terkena DM tipe 1 membutuhkan insulin seumur hidup. Bila DM cepat terdeteksi dan anak dapat ditangani dengan baik, maka anak dapat tumbuh seperti anak-anak biasa (tanpa DM), bisa jadi atlet, asal insulinnya jalan terus," tutup dr Aditya.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar