Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
فَاسْتَمْسِكْ بِالَّذِي أُوحِىَ إِلَيْكَ إِنَّكَ عَلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ {43} وَإِنَّهُ لَذِكْرٌ لَّكَ وَلِقَوْمِكَ وَسَوْفَ تُسْئَلُونَ {44} "
”Maka berpegang teguhlah kamu kepada agama
yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan
yang lurus. Dan sesungguhnya al-Qur'an itu benar-benar adalah suatu
kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan diminta
pertanggungan jawab.” (QS. Az-Zukhruf: 43-44)
Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan kita untuk membaca Bismillah sebelum menyembelih binatang sembelihan, Dia berfirman dalam surat al-An’am:
فَكُلُوا مِمَّا ذُكِرَ اسْمُ اللهِ عَلَيْهِ إِن كُنتُم بِئَايَاتِهِ مُؤْمِنِينَ {118}
”Maka makanlah binatang-binatang (yang
halal) yang disebut nama Allah (ketika menyembelihnya), jika kamu
beriman kepada ayat-ayatNya).”(QS Al-An’am: 118).
Dia Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:
وَلاَتَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ {121}
” Dan janganlah kamu memakan
binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya.
Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan.” (QS Al-An’am: 121).
Kita sebagai seorang muslim berpegang teguh dan konsisten dengan apa-apa yang diperintahkan oleh Allah ’Azza wa Jalla,
dan kita mengambilnya dengan penuh keyakinan bahwa hal itu adalah baik
untuk kita, sekalipun kemampuan kita terkadang atau sering tidak mampu
mengetahu makna di balik perintah atau arahan Ilahi, atau terkadang kita
tidak mengetahui tafsir ilmiah yang menjadi sandaran perintah ini,
hingga di masa berkutnya kita bisa mengetahui hakekai hal tersebut
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan.
Persaksian dan pendapat ilmuwan Eropa seputar penyembelihan hewan cara Islami.
Statemen (Pernyataan) dokter bedah Lord Horder:
"Hewan kehilangan kesadaran seketika itu
juga (ketiak penyembelihan), sulit untuk membayangkan bahwa ada cara
lain untuk merealisasikan kematian lebih cepat dan tanpa rasa sakit
dibandingkan cara ini (penyembelihan Islami). Dan dalam hitungan detik
setelah pemotongan hewan tidak menunjukkan gerakan apapun. Dan terkadang
terjadi kejang-kejang selama beberapa menit setelah itu berheni. Dan
penafsiran dari fakta-fakta ini jelas. Yaitu ketika sempurna proses
pemotongan dengan pisau yang tajam dan tenaga pemotong (jagal) yang
profesional, secara langsung terjadi pendarahan parah yang menyebabkan
penurunan tekanan darah. Lalu hewan tersebut memasuki fase koma dan
hilangnya kesadaran.
Sesungguhnya gerakan-gerakan yang
muncul pada hewan (yang disembelih) dimulai setelah 90 detik dari
pemotongan dan akan berlangsung selama 90 detik, adalah gerakan kejang
alami yang ditimbulkan oleh terputusnya aliran darah dan kurangnya
oksigen ke otak, yang hal itu memasukan hewan tersebut pada keadaan koma
dan tidak merasakan sakit, dan hal itu (kejang) membantu proses
pembersihan darah (dari dalam tubuh hewan sembelihan).
Sesungguhnya pemeriksaan yang kritis
dan teliti pada cara penyembelihan ini, membuat aku -tanpa sedikit pun
keraguan dan dengan yakin- bahwa cara tersebut (penyembelihan Islami)
adalah cara yang paling sedikit resikonya dan paling sedikit menimbulkan
rasa sakit (pada hewan sembelihan) dibandingkan dengan metode
pembunuhan lain yang pernah dipraktekkan di masa sekarang ini."
Statemen (Pernyataan) dokter bedah Sir C.A Lovatt Evans, D.Sc. F.R.S. (Profesor Emeritus Fisiologi, Universitas London):
(Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari
fungsi tiap organ-organ tubuh, fungsi setiap bagian yang membentuk suatu
organ, serta hubungan fungsional antar organ tubuh tersebut, agar
terjadi suatu sistem yang komprehensif sehingga dapat menghidupi suatu
individu secara normal)
Dia berkata:"Pendapat saya sebagai seorang
ilmuwan dan fisiologi, adalah bahwasanya wajib bagi saya untuk meyakini
bahwa cara ini (penyembelihan) adalah cara paling manusiawi
dibandingkan cara lain yang dipakai atau dikembangkan untuk tujuan ini
(mematikan hewan). Dan alasan keyakinanku ini, yang berkaitan dengan
cara ini, bahwasanya ia menghilangkan rasa sakit, adalah didasarkan pada
dua poin:1. Perasaan secara umum 2. Pengetahuan terhadap ilmu fisiologi.
Perasaan secara umum mengatakan kepadaku, bahwa jika
hewan ini menderita, pasti ia akan menendang seketika saat terjadi
pemotongan, namun siapa yang mengikuti dan menyaksikan penyembelihan ini
ia akan mengetahui dengan pasti tidak adanya penderitaan tersebut.
Beberapa saat setelah pemotongan pembuluh-pembuluh darah, hewan
benar-benar merasa rileks dan hanya berselang beberapa menit hingga
akhirnya gerakan kejangnya menjadi tenang dan akhirnya berhenti.
Dan kita mengetahui bahwa hilangnya
kesadaran terjadi dengan saat pemotongan pertama. Dan berdasarkan pada
prinsip-prinsip fisiologis sekali lagi, maka merupakan hal yang jelas
bahwa dengan terpotongnya pembuluh darah utama di leher dan memancarnya
darah, maka terjadi penurunan tajam pada tekanan darah yang menaglir ke
otak. Sebagaimana juga hilang tekanan darah pada pembuluh darah lain
yang menuju otak secara bertahap. Maka keduanya menimbulkan koma
seketika itu juga pada hewan yang disembelih. Dan merupakan hal yang
tidak masuk akal adalah meyakini bahwa hewan tersebut (yang disembelih
dengan cara Islami) merasa sakit. Dan dari sini, maka tidak ada cara
(untuk membunuh hewan) yang setara (sebanding) dengan metode ini
(penyembelihan Islami)."
(Sumber: الإعجاز العلمي في التخدير بالذبح و
وجوب عدم نخع الذبائح,
http://e3jaz.way2allah.com/modules.php?name=News&file=article&sid=143.
Diterjemahkan dan diposting oleh Abu Yusuf Sujono)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar