Zaman dahulu ada soerang anak SMA yang akan menempuh Ujian, Ketika seorang wanita tua datang hendak menhadap ke ruang administrasi untuk menyelesaikan keuangan anak tersebut, anak SMA itu mengetahui bahwa itulah ibunya, kemudian ia menghampiri dan mencaci sang ibu "buat apa ibu ke sini!! ibu mau membuat malu saya? mata ibu saja buta sebelah. Sang ibu hanya menjawab "baiklah nak ibu ke sini hanya untuk melunasi keuangan mu, ibu minta maaf dan akan segera pulang.
sesampai di rumah anak itu terus saja mencaci ibunya yang buta sebelah, mencaci, mencaci dan terus mencaci tetapi ibu tetaplah seorang ibu yang sabar dengan cacian anaknya. Singkat cerita sang anak diterima di perguruan tinggi di Singapura dan meninggalkan ibunya seorang diri. setelah tamat, anak itu menikah dan tinggal di Singapura bersama istri dan anak-anaknya.
Karena merasa rindu sang ibu bertekad untuk menemui anak dan ingin melihat cucunya. Pergilah sang ibu ke Singapura. Sesampainya di rumah sang ibu mengetuk pintu. kebetulan sang cucu yang membuka dan sang cucu itu pun menangis sambil memanggil "Ayah, Ayah" kemudian sang ibu menatap anak dan cucunya. Sampai akhirnya anaknya berkata "untuk apa kamu disini? hanya untuk menakuti anakku? seperti engkau mempermalukanku di sekolah? dengan sabar si ibu menjawab maaf aku hanya ingin bertemu dengan anak dan cucuku tapi kamu kembali memarahiku. Sebaiknya ibu pulang saja. anak itu pun menjawab a"Bagus kalau begitu cepatlah pulang"
Selang beberapa tahun ada surat dari negara asal anak itu, ternyata acara reuni di kampung halamannya. Anak itu pergi dari Singapura dan setelah sampai dia ke tempat reuni tepatnya di sekolah SMAnya kemudian dia teringat seseorang yang telah ia lupakan. Betapa menyesalnya anak itu. Baru saja ia ingin meminta maaf kepada sang ibu ternyata sang ibu sudah dipanggil oleh yang kuasa.
Tetangga dari ibu tersebut memberikan surat kepada sang anak dan ketika ia membaca surat yang
Isi suratnya:
Nak maafkanlah ibumu yang sdh membuatmu malu ketika ibu datang ke sekolah dan membuat cucumu takut karena ibu tidk mempunyai bola mata/buta. Satu hal yang perlu ibu beritahukan melalui surat ini . sebenarnya sejak dahulu kamu lahir kamu mempunyai kelainan yaitu tidak mempunya satu bola mata dan pada akhirnya ibu tidak tega kepada kamu lalu ibu memberikan satu bola mata ibu kepadamu agar kelak kamu besar nanti bisa melihat luasnya dunia dengan memakai satu bola mata ibumu. Betapa terkejutnya sang anak dan menangis tiada henti karena penyesalan itu datangnya di belakang bukan di awal.oleh Yusuf Al-Bughury
Tidak ada komentar:
Posting Komentar