Rabu, 02 November 2011

Akses Ke Makkah Diperketat



Masjidil Haram mulai padat, akses ke Makkah
REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH – Akses menuju Makkah menjelang puncak haji kian diperketat. Di setiap titik strategis, puluhan polisi melakukan pemeriksaan identitas dan dokumen kepada setiap kendaraan yang menuju ke Kota Suci.
Dari arah Kota Jeddah misalnya, pos pemeriksaan yang semula hanya satu di Shimasy, kini bertambah menjadi tiga titik. Dua titik tambahan berada Basrah dan Terminal Hujjah.
Di titik-titik itu petugas menghentikan setiap kendaraan dan menanyakan dokumen perjalanan. Jika ternyata kendaraan dan penumpang tak membawa dokumen persyaratan yang ditentukan, bisa dipastikan mereka ditolak masuk Makkah.
Tak cukup dengan itu, sanksi denda dan kurungan menanti bagi mereka yang membandel. “Setiap orang yang bukan penduduk Makkah harus menunjukkan dokumen haji semisal tasyrih bagi penduduk Arab Saudi atau visa haji bagi penduduk non saudi,” ujar Wakil Ketua PPIH Subhan Cholied, Selasa (1/11).
Subhan menjelaskan, otoritas Kota Makkah tahun ini kian memperketat pengawasan penyelengaraan ibadah haji. Mereka tidak memberikan toleransi atas setiap pelangaran yang berpotensi menganggu ketertiban umum. “Jauh hari otoritas kota Makkah mengingatkan akan menindak tegas segala pelanggaran yang berpotensi menganggu ketertiban umum selama proses pelaksanaan ibadah haji,” jelasnya.
Sementara itu, di Kota Makkah sejumlah ruas jalan menuju Masjidil Haram dan titik-titik yang menjadi pusat-pusat kegiatan haji mulai ditutup. Akibatnya di sejumlah ruas jalan, sejumlah kendaraan harus balik kanan.
Di Armina misalnya, semua jalan yang menuju lokasi itu sudah ditutup dan di depan jalan belasan hingga puluhan polisi berseragam coklat berjaga di depan jalan yang juga sudah dipasang barikade.
Sejumlah wartawan Indonesia lain yang berupaya mencoba masuk menggunakan mobil untuk liputan di Arafah, beberapa kali ditolak masuk oleh polisi walaupun telah mencoba di tiga jalan masuk berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar