Selasa, 06 Desember 2011

Sumber – sumber Gula

Sukrosa Gula atau gula meja sukrosa yang kita kenal berasal dari hasil ekstraksi tanaman. Dua tanaman gula yang paling penting adalah tebu (Saccharum spp.) dan bit (Beta vulgaris), dengan kadar gula bisa mencapai 12% - 20% dari berat kering tanaman. Beberapa tanaman gula komersial lainnya termasuk kurma (Phoenix dactylifera), sorgum (Sorghum vulgare), dan mapel (Acer saccharum).

Tebu

Tebu (Saccharum) merupakan genus yang terdiri dari 6-37 spesies (tergantung dari pengertian taksonominya) dari rerumputan tinggi (famili Poaceae), berasal dari kawasan bersuhu hangat hingga tropis di Dunia Tua (sebagian Eropa, Asia dan Afrika) dan Pasifik. Tanaman ini memiliki batang berserat yang kuat dan beruas dengan ketinggian 2-6 m dan mengandung cairan yang kaya dengan gula. Seluruh spesies saling berkawinan, dan varietas komersial yang paling banyak ditemui adalah jenis hibrida kompleks terutama dari varietas Saccharum officinarum, S. spontaneum, S. barberi dan S. sinense.

Tebu (Sumber)
Budidaya tanaman tebu membutuhkan iklim tropis atau subtropis dengan curah hujan paling sedikit 600 mm per tahun. Tanaman ini memiliki kemampuan fotosintesis yang paling efisien dibandingkan dengan seluruh jenis tanaman lainnya, dan dimana dapat mengubah sebanyak 2% energi matahari menjadi biomasa.
Jumlah tebu Tebu diperbanyak dibiakkan dari pemotongan batang-batangnya dan bukan dari benih. Setiap potong paling tidak musti harus mengandung satu ruas bakal-tanaman (bud), dan potongan-potongan tersebut biasanya ditanam secara manual dengan tangan. Dalam sekali tanam, satu batang tebu dapat dipanen hingga beberapa kali; setelah tiap kali pemanenan, anakan tebu akan tumbuh menjadi batang-batang baru dinamakan ratoons. Hasil yang didapat pada pemanenan berikutnya biasanya lebih rendah, oleh karena itu dilakukan penanaman kembali.
Pada tiap penanaman, panen dapat dilakukan 2 hingga 10 kali tergantung pada praktik pertanian yang dilakukan. Rata-rata tebu yang dihasilkan adalah 100 ton tebu per hektar atau 10 ton gula per hektar.
Tebu dapat dipanen secara manual dengan tangan atau menggunakan mesin. Lebih dari separuh produksi tebu di dunia dipanen secara manual dengan tangan, khususnya yang dilakukan di negara-negara yang berkembang. Pemanenan cara ini diawali dengan pembakaran lahan. Api yang menyebar cepat akan membakar daun-daun, tetapi meninggalkan batang-batang yang kaya air dan akar juga tidak rusak. Para pemanen kemudian memotong batang tepat di atas tanah dengan parang. Pemanen tebu yang sudah terlatih dapat memotong 500 kg tebu dalam satu jam.

Pemanenan (Sumber)

Bit

Bit (Beta vulgaris L.) termasuk dalam anggota sub-famili Chenopodiaceae dan famili Amaranthaceae. Bit merupakan tanaman yang umbinya mengandung sukrosa dalam jumlah yang dengan konsentrasi tinggi. Bit secara langsung memiliki hubungan dengan beetroot, chard dan fodder beet.
Bit merupakan tanaman umbi biennial (tanaman yang memiliki siklus 12 hingga 24 bulan) dari wilayah beriklim sedang (temperate). Tanaman ini menghasilkan gula selama tahun pertama pertumbuhan dan kemudian muncul bunga-bunga dan benih di tahun kedua. Oleh karena itu bit mulai ditanam pada musim semi dan dipanen pada permulaan musim gugur atau awal musim dingin. Bit mengandung gula yang tersimpan dalam umbi yang memiliki suatu kemiripan mirip dengan parsnip (semacam wortel) bulat.
Kandungan gula di dalam bit umumnya adalah 17% dari berat, tetapi angka ini tergantung dari varietas dan juga bervariasi dari tahun ke tahun dan dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Secara mendasar Pada dasarnya, jumlah ini lebih besar dari kandungan gula tebu yang sudah dewasa tetapi hasil dari bit per hektar jauh lebih kecil dari tebu, sehingga hasil yang diharapkan untuk menghasilkan gula hanya sekitar 7 ton per hektar.

Bit (Sumber)
Sampai dengan akhir pertengahan abad ke-20, pembudidayaan bit membutuhkan buruh dalam jumlah yang sangat banyak, karena penanganan gulma dilakukan dengan mengatur tanaman dengan jarak yang rapat, yang kemudian harus dipangkas secara manual dengan sabit/ parang tiap dua atau tiga kali selama musim tanam. Pemanenan juga membutuhkan banyak pekerja. Meskipun akar umbinya dapat diambil keluar dengan alat seperti bajak yang bisa ditarik oleh sekelompok kuda, namun pekerjaan selanjutnya musti menggunakan tangan. Para pekerja membersihkan bit-bit dengan memegang daun-daunnya kemudian dihentakkan untuk menghilangkan sisa-sisa tanah yang menempel, dan kemudian menaruhnya dalam sebuah barisan/lajur, umbi akar di satu sisi dan bagian berdaun di sisi yang lain. Para pekerja yang lain dilengkapi dengan semacam pengait untuk mengangkat bit-bit tersebut dan memotong mahkota dan daun-daun dari umbi akar dalam sekali potong. Para pekerja ini kemudian menempatkan barisan bit yang kemudian dapat diangkut ke dalam gerobak.
Pada saat ini, pemanenan seluruhnya dilakukan secara mekanis. Para pekerja memotong daun dan mahkota dari umbi akar, mencabut akar, dan menghilangkan sisa-sisa tanah dari umbi akar dalam satu urutan sekaligus. Pemanen yang modern biasanya dapat mengerjakan 6 baris dalam waktu bersamaan. Bit ini ditampung di tepi lahan dan kemudian dialirkan ke dalam trailer pengangkut untuk dibawa ke pabrik. Dengan menggunakan ban berjalan (konveyor), sisa-sisa tanah di bit dapat lebih banyak dibersihkan – seorang petani akan didenda oleh pabrik jika sisa-sisa tanah di panenannya melebihi batas yang dipersyaratkan.

Kurma

Tanaman kurma (Phoenix dactylifera) merupakan tanaman palma yang secara luas dibudidayakan dan diambil buahnya. Sejarah budidaya tanaman ini sangat panjang sehingga penyebaran alaminya tidak diketahui secara pasti, tetapi tanaman kurma kemungkinan berasal dari suatu tempat di oase-oase padang gurun Afrika Utara, dan mungkin juga di Asia B b arat D d aya. Tanaman ini berukuran sedang, dengan tinggi 15-25 m. Dari satu sistem akar seringkali terdiri dari kumpulan beberapa batang, tetapi bisa juga berupa batang-batang yang tumbuh sendiri-sendiri. Daunnya menyerupai daun kelapa, berupa tangkai panjang dengan banyak helaian daun (pinnate ), dengan panjang mencapai 3m. Tangkai-tangkai daun muncul dari bagian petiola dan terdiri dari sekitar 150 helai daun; helaian daun ini bisa mencapai panjang 30 cm dan lebar 2 cm.
Gula dapat diekstrak dari buah kurma, tetapi ini hanya dilakukan secara lokal pada skala kecil.

Tanaman kurma di Siprus (Sumber)

Sorgum

Sorgum merupakan genus yang terdiri dari 20 spesies rumput-rumputan, berasal dari kawasan tropis hingga subtropis di Afrika Timur, dengan satu spesies di antaranya berasal dari Meksiko. Tanaman ini dibudidayakan di Eropa Selatan, Amerika Tengah dan Asia Selatan.
Gula dapat diekstrak dari biji-bijinya, tetapi seperti halnya kurma, ekstraksi ini hanya dilakukan secara lokal dalam skala kecil.

Sorgum (Sumber)

Mapel

Pohon mapel (Acer saccharum) merupakan tanaman yang sangat dikenal di kawasan hutan di Amerika Utara bagian timur. Tanaman ini merupakan spesies mapel Amerika yang terbesar, dapat mencapai ketinggian hingga 30-37 m.
Gula mapel sudah diproduksi di Amerika Utara selama beberapa abad dan hingga sekarang masih digunakan untuk pemanis, terutama dibuat menjadi sirup mapel yang dimurnikan sebagian. Gula mapel memiliki kemanisan dua kali lipat dari gula pasir standar, dan gula mapel ini tidak mengandung gula yang sesungguhnya (sukrosa, sakarosa), tetapi penyusun utamanya adalah fruktosa.sumber : http://www.food-info.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar