Es krim dapat dibedakan komposisi dan kandungannya. Komponen terpenting dari es krim adalah lemak susu dan susu skim. Di Inggris, ada standar tersendiri untuk produk es krim. Pemerintah menetapkan produk es krim harus mengandung 2,5 persen lemak susu dan 7,5 persen susu skrim (padatan susu non lemak). Jika dicampur dengan buah, maka kandungan lemak susunya 5 persen atau 7,5 persen serta kandungan susu skrim 7,5 persen atau 2,0 persen.
Lemak bisa dikatakan sebagai bahan baku
es krim. Fungsinya untuk memberi tekstur halus, berkontribusi dengan
rasa serta membei efek sinergis pada tambahan flavor yang digunakan.
Disamping itu, penggunakan lemak akan memperindah penampakan.
Saat ini, lemak yang berasal dari susu
dapat digantikan dengan lemak yang berasal dari tanaman misalnya dari
kelapa, palawija atau pun lemak yang diperoleh dari kedelai. Bukan es
krim namanya jika tak manis. Maka gula juga merupakan komponen utama
yang berfungsi sebagai pemanis sekaligus pembentuk tekstur es krim yang
halus dan lembut.
Padatan non lemak (susu skim) merupakan
sumber protein yang dibutuhkan sebagai pengikat air dan emulsifikasi.
Tepung whey merupakan salah satu alternatif yang digunakan untuk
mengurangi penggunaan susu skim. Tentunya pertimbangan ini akan
berdampak pada biaya.
Penggunaan tepung whey juga dibatasi
oleh kandungan mineral serta kandungan laktosanya. Tingginya kandungan
mineral dan laktosa mengakibatkan produk akan terasa lebih asin.
Sedangkan kandungan laktosa yang tinggi akan meninggalkan kesan berpasir
ketika dikonsumsi.
Bahan lain yang turut menyusun es krim
adalah gula, pengemulsi, dan penstabil. Jenis gula yang sering dipakai
adalah sukrosa, berfungsi memperbaiki tekstur, meningkatkan kekentalan,
dan memberi rasa manis. Bahan penstabil berfungsi menjaga air di dalam
es krim agar tidak membeku benar dan mengurangi kristalisasi es. Bahan
pengemulsi dipakai untuk memperbaiki tekstur es krim yang merupakan
campuran air dan lemak. Bahan penstabil yang umum digunakan dalam
pembuatan es krim dan frozen dessert lainnya adalah CMC (carboxymethyl
cellulose), gelatin, naalginat, karagenan, gum arab, dan pektin.
Rasa pada es krim merupakan kombinasi
antara cita rasa dan bau, diciptakan untuk memenuhi selera konsumen.
Sehingga produsen menggunakan perasa (flavor) tertentu untuk menghasikan
citarasa yang diinginkan konsumen.
Harus dicermati titik kritis masuknya bahan-bahan haram dalam pembuatannya, bahan-bahan yang ditambahkan selama pemrosesannya, hingga proses penyimpanannya. Harus diperhatikan kehalalan pada lemak, susu skim, emulsifier/pelembut yang digunakan, flavor atau perasa yang ditambahkan, kehalalan pada whey yang digunakan. Kemudian setelah es krim jadi, maka perlu dicermati kehalalan serbuk selulosa yang ditaburkan selama penyimpanan. Untuk yakinnya, pilihlah yang sudah mengantongi sertifikasi halal.
Harus dicermati titik kritis masuknya bahan-bahan haram dalam pembuatannya, bahan-bahan yang ditambahkan selama pemrosesannya, hingga proses penyimpanannya. Harus diperhatikan kehalalan pada lemak, susu skim, emulsifier/pelembut yang digunakan, flavor atau perasa yang ditambahkan, kehalalan pada whey yang digunakan. Kemudian setelah es krim jadi, maka perlu dicermati kehalalan serbuk selulosa yang ditaburkan selama penyimpanan. Untuk yakinnya, pilihlah yang sudah mengantongi sertifikasi halal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar