New Delhi - Pelecehan seksual bahkan pemerkosaan
disinyalir marak di India. Demi membantu para wanita meloloskan diri
dari pencabulan, sebuah aplikasi smartphone pun diluncurkan di negeri
itu.
Aplikasi bernama Fight Back tersebut memungkinkan wanita India cukup menekan sebuah tombol ketika menghadapi ancaman. Kemudian aplikasi akan mengirim pesan minta bantuan lewat SMS, email dan Facebook. Lokasi pengguna pun bisa dilacak via GPS.
"Saya tumbuh di Delhi dan kota ini selalu tidak aman. Sebagai seorang wanita, Anda tidak akan merasa nyaman di jalanan," kata Shweta Punj dari perusahaan Whypol yang membuat aplikasi tersebut.
Dikutip detikINET dari AFP, Jumat (23/12/2011), New Delhi memang dinobatkan sebagai kota paling tidak aman di India. Menurut catatan polisi, terjadi 459 pemerkosaan di sana pada tahun 2010.
Sedangkan dalam survei oleh PBB, 45% wanita di sana menghindari berjalan sendirian kala malam hari. Dan 65% takut memakai transportasi umum.
Aplikasi Fight Back dapat dipakai di smartphone Nokia, Samsung, HTC dan BlackBerry. User dapat menambahkan nomor teman, keluarga atau polisi yang dapat otomatis dihubungi jika terjadi serangan.detik.com
Aplikasi bernama Fight Back tersebut memungkinkan wanita India cukup menekan sebuah tombol ketika menghadapi ancaman. Kemudian aplikasi akan mengirim pesan minta bantuan lewat SMS, email dan Facebook. Lokasi pengguna pun bisa dilacak via GPS.
"Saya tumbuh di Delhi dan kota ini selalu tidak aman. Sebagai seorang wanita, Anda tidak akan merasa nyaman di jalanan," kata Shweta Punj dari perusahaan Whypol yang membuat aplikasi tersebut.
Dikutip detikINET dari AFP, Jumat (23/12/2011), New Delhi memang dinobatkan sebagai kota paling tidak aman di India. Menurut catatan polisi, terjadi 459 pemerkosaan di sana pada tahun 2010.
Sedangkan dalam survei oleh PBB, 45% wanita di sana menghindari berjalan sendirian kala malam hari. Dan 65% takut memakai transportasi umum.
Aplikasi Fight Back dapat dipakai di smartphone Nokia, Samsung, HTC dan BlackBerry. User dapat menambahkan nomor teman, keluarga atau polisi yang dapat otomatis dihubungi jika terjadi serangan.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar