Label
- Antara Makkah dan Madinah (9)
- Beasiswa Pendidikan Islam (4)
- Berita (28)
- Hafidz Qur'an (12)
- Hiburan (2)
- Info Halal (71)
- Kesehatan (94)
- Kisah (23)
- Kuliner (36)
- Manfaat buah dan Sayuran (109)
- Masjid Masjid Indonesia (12)
- Mutiara Kata (17)
- On The Spot Trans7 (35)
- Sains dan Teknologi (47)
- Serba Serbi (159)
- Sholeh (7)
- Spotlite trans7 (6)
- Timbun Nabawi (5)
- Tips Unik (34)
- Tumbuh (1)
- Video (9)
- Wawasan Islam (75)
Senin, 03 Oktober 2011
Perangi Penyakit dengan Tomat Masak
detik.com Jakarta, Tomat merah dan segar tidak hanya dapat dijadikan bumbu pelengkap masakan tetapi juga dapat dijadikan obat untuk memerangi berbagai penyakit berbahaya. Bahkan, tomat yang dimasak lebih banyak memberi manfaat ketimbang tomat mentah.
Ilmuwan dari National Centre of Food and Safety di Illinois mengungkapkan bahwa makan tomat dapat membantu mengurangi risiko kanker, osteoporosis dan penyakit jantung.
Tak hanya tomat mentah yang segar, tomat yang dimasak atau menjadi campuran makanan ternyata dapat memberi manfaat lebih.
Menurut ilmuwan, sayuran merah segar ini merupakan sumber makanan yang mengandung lycopene (antioksidan yang kuat) terbanyak. Dan tidak seperti buah atau sayuran lainnya, kandungan antioksidan dalam tomat berpotensi lebih banyak setelah dimasak.
Para ilmuwan tersebut menjelaskan bahwa nutrisi ini memiliki mekanisme pelindung yang dapat membantu mencegah peradangan dan pembekuan darah.
"Memanfaatkan tomat dan produk tomat mungkin menjadi salah satu strategi yang sederhana dan efektif untuk membantu orang meningkatkan asupan sayuran, yang menyebabkan peningkatan pola makan secara keseluruhan dan akhirnya kesehatan yang lebih baik," jelas Dr Britt Burton-Freeman dan and Dr Kristin Reimers, yang melakukan penelitian, seperti dilansir Dailymail, Sabtu (5/3/2011).
Menurut Dr Reimers, penelitian ini menggarisbawahi hubungan antara mengonsumsi tomat dan mengurangi risiko kanker, penyakit jantung dan gangguan kesehatan lain.
"Bukti juga menunjukkan bahwa konsumsi tomat sebaiknya dianjurkan karena manfaat nutrisi dan karena strategi yang sederhana dan efektif untuk meningkatkan asupan sayuran secara keseluruhan," tambah Dr Reimers.
Laporan penelitian ini telah dipublikasikan dalam American Journal of Lifestyle Medicine.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar