Minggu, 02 Oktober 2011

Jam Tidur Sama, Anak yang Bangun Siang Cenderung Gemuk


img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Tidur lebih awal dan bangun lebih pagi tak hanya bermanfaat agar anak-anak lebih siap beraktifitas. Tapi juga membantu anak-anak terhindar dari obesitas. Meski sama-sama tidur dalam jumlah yang cukup, anak-anak yang bangun siang karena tidurnya terlalu malam cenderung mengalami kegemukan.

Anak-anak yang tidur larut malam dan bangun siang ternyata cenderung menjadi gemuk karena memiliki kebiasaan menonton TV atau bermain video game selama berjam-jam. Tidak bergerak dan sambil makan menjadi pemicu kegemukannya.

Kesimpulan ini diperoleh dari sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Sleep edisi 1 Oktober terhadap 2.200 anak-anak usia 9 sampai 16 tahun di Australia. Peneliti mencatat waktu tidur dan waktu bangun anak-anak tersebut kemudian membandingkan bobotnya dengan penggunaan waktu luangnya selama empat hari.

Hasilnya, anak-anak yang tidur lebih larut malam dan bangun lebih siang ternyata cenderung 1,5 kali menjadi lebih gemuk daripada anak-anak yang tidur lebih awal dan bangun lebih awal.

Selanjutnya, anak-anak yang tidur larut malam hampir dua kali lebih mungkin menjadi anak yang tidak aktif secara fisik dan 2,9 kali lebih banyak duduk di depan TV, komputer atau bermain video game selama berjam-jam.

"Anak-anak yang tidur larut malam dan bangun siang dengan anak-anak yang pergi tidur lebih awal dan bangun lebih awal memiliki total jam tidur yang hampir sama. Tapi anak-anak yang tidurnya larut dan bangun siang berisiko kelebihan berat badan dan obesitas," kata Carol Maher, PhD, peneliti dari University of South Australia seperti dikutip dari ScienceDaily, Minggu (2/10/2011).

Maher mengatakan pagi hari adalah waktu yang lebih kondusif untuk melakukan aktifitas fisik bagi orang-orang muda daripada malam hari yang banyak digunakan untuk menonton acara TV dan beraktifitas sosial.

"Hubungan antara kegiatan sehari-hari dan waktu yang tersedia dapat menjelaskan mengapa perilaku duduk lama di depan layar TV atau komputer sejalan dengan waktu tidur yang lebih larut," kata Maher.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa remaja memiliki kecenderungan alami untuk tetap terjaga sampai larut malam dan bangun lebih siang keesokan harinya.

"Sudah diterima secara luas bahwa pola tidur remaja berbeda dari anak-anak dan orang dewasa. Normal bagi remaja untuk tidur sangat larut, bahkan tidur ketika menjelang pagi. Temuan kami menunjukkan bahwa pola tidur ini berkaitan dengan pola aktivitas yang merugikan dan berakibat buruk pada kesehatan, dan remaja yang tidak mengikuti pola tidur larut malam adalah lebih baik," jelas Maher.

Temuan lain yang diperoleh dari penelitian University of South Australia ini antara lain:
1. Anak yang tidur lebih awal dan bangun lebih awal umumnya tidur 70 sampai 90 menit lebih awal dan bangun 60 sampai 80 menit lebih awal. Serta melakukan aktivitas fisik selama 27 menit setiap hari dibandingkan akhir-anak yang bangun lebih siang.

2. Anak yang tidur lebih larut malam dan bangun lebih siang menonton televisi, bermain video game atau online sebesar 48 menit lebih lama setiap hari daripada anak yang tidur dan bangun lebih awal, terutama antara jam 7 malam hingga tengah malam.

3. Hanya 12 persen dari anak-anak yang tidur larut malam dan bangun siang yang memiliki waktu rata-rata dua jam atau kurang per hari untuk menonton TV atau bermain komputer sesuai rekomendasi Departemen Kesehatan Australia. Sedangkan pada anak-anak yang tidur dan bangun lebih awal, 28 persen di antaranya memenuhi rekomendasi waktu menonton TV dan bermain komputer.

4. Pada skala yang luas, anak yang tidur lebih larut dan bangun lebih siang mengganti waktu 30 menit yang seharusnya dipakai untuk beraktivitas fisik dengan 30 menit aktifitas menonton TV atau bermain komputer atau video game.

5. Skor body-mass index (BMI) lebih tinggi pada anak yang bangun siang daripada anak yang bangun lebih pagi, dan anak yang bangun siang cenderung memiliki kelebihan berat badan atau obesitas.

6. Anak yang tidur larut malam dan bangun siang cenderung memiliki banyak saudara, tinggal di kota-kota besar, berasal dari keluarga dengan pendapatan rumah tangga yang lebih rendah, serta memiliki pekerjaan paruh waktu.
Redaksi: redaksi[at]detikhealth.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar