Air, sangat dibutuhkan oleh tanaman
termasuk anggrek. Sebagai zat pengangkut sari makanan. Air yang baik
untuk meyiram anggrek adalah dengan pH 5.6 – 6. Penyiraman pada anggrek
adalah masalah terpenting yang kadang diabaikan begitu saja. Banyak
kegagalan pemelihara anggrek, karena masalah penyiraman yang salah.
Akibatnya tanaman anggrek rusak, bahkan mati semua.
Anggrek, asalnya adalah tanaman yang tumbuh liar dihutan, ada yang menempel dipohon dan ada yang tumbuh ditanah. Anggrek epiphyt,
biasa tumbuh menempel pada pohon-pohon di hutan tropis yang lebat.
Sehingga kondisi lingkungannya lembab. Dan tanaman ternaungi oleh pohon
inangnya. Karena kelembaban yang tinggi, maka air kurang dibutuhkan.
Yang termasuk anggrek ini adalah Cattleya, Phalaenopsis, Dendrobium, Vanda daun. Anggrek terretris, anggrek yang tumbuh ditanah yang banyak humusnya. Anggrek ini banyak membututuhkan air. Yang termasuk jenis ini Vanda terete, Arachnis, Renanthera.
Kebutuhan akan air pada tanaman anggrek,
berhubungan dengan cara dan frekuensi penyiraman yang dilakukan.
Beberapa factor yang mempengaruhinya antara lain :
1. Media tanam
Penyiraman harus disesuaikan
dengan media tanam yang digunakan. Jika menggunakan media tanam yang
banyak menyerap air dan sedikit penguapan, maka jangan terlalu sering
menyiramnya. Jika pot terlalu basah, maka mudah terjadi pembusukan akar.
Juga pot mudah ditumbuhi lumut, yang bisa mengganggu penyerapan makanan
dari akarnya. Untuk tanaman yang sudah besar/berbunga, penyiraman yang
baik adalah 3 – 7 hari sekali pada musim hujan. Dan 1 -3 hari sekali
pada musim kemarau. Perlu diingat bahwa banyak air, jauh lebih merugikan
dari pada kurang penyiraman.
2. Temperatur
Pada daerah
dengan temperatur tinggi (dataran rendah), akan menyebabkan penguapan
yang tinggi pada tanaman. Sehingga frekuensi penyiraman lebih sering,
guna mengganti air tanaman yang menguap. Jika terjadi kekurangan air,
tanaman akan keriput dan bisa mati. Akan lebih baik, jika penyiraman
kadang diselingi dengan pemupukan.
3. Kelembaban
Untuk daerah dengan kelembaban
udara yang tinggi, sehingga tidak terjadi penguapan, tanaman tidak perlu
disiram. Sifat tanaman anggrek epiphyt sangat menyukai kelembaban.
Tanaman tersebut dapat mengambil air dari kelembaban yang ada.
Penyiraman malah akan menyebabkan pot terlalu basah. Jika berlangsung
lama akan terjadi pembusukan akar dan tunas. Namun jika dirasa
kelembaban kurang, maka perlu diciptakan suasana lembab. Bisa dengan
menyiram lantai atau sekitar tanaman anggrek, tanpa membuat basah kuyup
pot dan tanaman yang ada. Suasana lembab bisa dibuat dengan menyemprot
udara dengan sprayer.
4. Aliran udara
Angin menyebabkan terjadinya
penguapan. Maka jika tidak ada angin, kurangi penyiraman, untuk
menghindari terjadinya pembusukan akar dan tunas. Ventilasi yang cukup,
menyebabkan penguapan teratur. Yang mana membantu transpor makanan.
Tanaman akan tumbuh baik. Pada musim hujan aliran udara sangat
dibutuhkan, untuk penguapan air yang melimpah. Pada musim kemarau,
dimana aliran udara kering, menyebabkan penguapan yang tinggi. Maka
perlu penyiraman lebih sering. Sehingga terjadi keseimbangan antara
penguapan air dengan penyerapan pada tanaman.
5. Jenis pot yang digunakan
Jenis pot, termasuk besar
kecilnya pot dan lubang-lubang pada pot juga berpengaruh pada frekuensi
penyiraman. Pot-pot dengan banyak lubang, ukuran kecil atau yang
permukaanya luas, biasanya tidak lama menahan air. Sehingga perlu
ditambah frekuensi penyiramannya, apabila menggunakan pot seperti ini.
6. Ukuran tanaman
Besar
kecilnya tanaman anggrek berpengaruh terhadap kebutuhan akan air tanaman
tersebut. Tanaman seedlings (bibit), tidak suka banyak air, tapi lebih
suka udara lembab. Penyiraman dua minggu sekali sudah cukup. Tapi harus
diciptakan suasana kelembaban yang tinggi secara terus menerus. Tanaman
remaja, kebutuhan air juga sedikit. Air dibutuhkan untuk pertumbuhan
akar dan batang. Tanaman ini cukup disiram 2 – 3 hari sekali. Untuk
tanaman berbunga kebutuhan air lebih sedikit. Cukup disiram 3 – 7 hari
sekali. Prinsipnya tanaman anggrek tidak senang akan air yang melimpah
terus menerus. Tapi lebih senang pada kelembaban yang tinggi.
Air sangat dibutuhkan tanaman anggrek
untuk pertumbuhannya. Namun demikian perlu diperhatikan kebutuhan akan
air ini. Tanaman akan rusak dan mati bila kelebihan air yang diberikan.
Dimana akan terjadi pembusukan pada akar dan tunas. Kebanyakan air juga
akan menyebabkan tumbuhnya bakteri dan jamur.
Ini dapat meyebabkan daun bercak-bercak, tunas dan akar membusuk dan
kuncup daun rontok. Jadi tanaman anggrek akan lebih tahan kekeringan
dari pada terlalu banyak air.
Bagaimana tanaman anggrek anda para
hobiis. Sudahkah cukup penyiraman yang dilakukan selama ini. Sayang bila
kurang tepat dalam penyiraman, bisa menyebabkan keterlambatan berbunga,
atau bahkan tidak mau berbunga. Koreksi ulang. Selamat mencoba.Edy Suryanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar