LEICASTER - Kebutuhan untuk pendidikan Islam di Inggris semakin
berkembang. Orang tua muslim kini semakin banyak yang ingin mendaftarkan
anaknya ke sekolah Islam. Selama 10 tahun terakhir, sekitar 60 sekolah
Islam telah dibuka.
Satu sekolah Muslim di Birmingham, Al-Hijrah bahkan telah memperkenalkan sistem undian untuk menentukan muridnya. Satu kursi direbutkan oleh 25 orang tua.
Namun, umat muslim di Inggris kini menghadapi aturan baru yang lebih ketat untuk membuka ‘sekolah fleksibel’ berbasis Islam yang baru. Dinas pendidikan ingin memeriksa secara rinci kurikulum yang diajarkan pada sekolah Islam tersebut. "Departemen Pendidikan ingin segalanya dilakukan enam bulan di muka. Mereka ingin rencana pembangunan dan secara seksama mengawasi kami," kata direktur pendidikan Manara, Fatima D'Oyen.
Sekolah Manara mengajarkan tentang Islam, geografi, seni, dan mata pelajaran teknologi modern lainnya seperti berkebun. Sekolah ini hanya masuk tiga kali sepekan. Muridnya terdaftar sebagai home-educated. "Jadi secara hukum kita seperti sekolah tambahan tapi selama seharian," kata D'Oyen.
Sekolah Islam umumnya menggunakan waktu pagi hari untuk belajar. Sore hari, anak-anak diberi kesempatan untuk belajar seni dan kerajinan. "Kami ingin anak-anak belajar untuk bekal mereka dan juga memiliki kreativitas," ujar dia seperti dikutip Guardian.
Melihat meningkatnya jumlah "sekolah fleksibel" seperti Manara, dewan kota telah meminta pemerintah untuk mengatasi masalah ini. Tapi, D'Oyen percaya bahwa orang tua murid tetap akan melakukan yang terbaik bagi anak-anak mereka. "Kenyataannya adalah bahwa kebanyakan umat Islam mendirikan sekolah Islam, baik paruh waktu maupun penuh untuk mendapatkan pendidikan yang baik."
Ada sekitar 140 sekolah Islam di Inggris. Dari sebanyak itu, hanya 12 yang mendapatkan dana dari pemerintah. Setidaknya lima sekolah Islam diusulkan sebagai sekolah gratis. Baru satu sekolah yang telah disetujui.
Banyaknya permintaan terhadap sekolah Islam konon disebabkan sekolah umum tidak dapat melayani dengan baik. "Jika sekolah difokuskan pada peningkatan standar dan memastikan bahwa ada disiplin, saya pikir kebanyakan orang akan senang dengan itu," kata pendiri Muslim Institut, Dr Ghayasuddin Siddiqui. Namun, menurutnya orang tua banyak meng mengkhawatirkan tentang kualitas pendidikan, dan disiplin.
Inggris memiliki minoritas Muslim yang cukup besar. Jumlahnya hampir mencapai 2,5 juta Muslim. Mayoritas mereka berusia antara 13 dan 25 tahun.
[Sumber: www.republika.co.id]
Satu sekolah Muslim di Birmingham, Al-Hijrah bahkan telah memperkenalkan sistem undian untuk menentukan muridnya. Satu kursi direbutkan oleh 25 orang tua.
Namun, umat muslim di Inggris kini menghadapi aturan baru yang lebih ketat untuk membuka ‘sekolah fleksibel’ berbasis Islam yang baru. Dinas pendidikan ingin memeriksa secara rinci kurikulum yang diajarkan pada sekolah Islam tersebut. "Departemen Pendidikan ingin segalanya dilakukan enam bulan di muka. Mereka ingin rencana pembangunan dan secara seksama mengawasi kami," kata direktur pendidikan Manara, Fatima D'Oyen.
Sekolah Manara mengajarkan tentang Islam, geografi, seni, dan mata pelajaran teknologi modern lainnya seperti berkebun. Sekolah ini hanya masuk tiga kali sepekan. Muridnya terdaftar sebagai home-educated. "Jadi secara hukum kita seperti sekolah tambahan tapi selama seharian," kata D'Oyen.
Sekolah Islam umumnya menggunakan waktu pagi hari untuk belajar. Sore hari, anak-anak diberi kesempatan untuk belajar seni dan kerajinan. "Kami ingin anak-anak belajar untuk bekal mereka dan juga memiliki kreativitas," ujar dia seperti dikutip Guardian.
Melihat meningkatnya jumlah "sekolah fleksibel" seperti Manara, dewan kota telah meminta pemerintah untuk mengatasi masalah ini. Tapi, D'Oyen percaya bahwa orang tua murid tetap akan melakukan yang terbaik bagi anak-anak mereka. "Kenyataannya adalah bahwa kebanyakan umat Islam mendirikan sekolah Islam, baik paruh waktu maupun penuh untuk mendapatkan pendidikan yang baik."
Ada sekitar 140 sekolah Islam di Inggris. Dari sebanyak itu, hanya 12 yang mendapatkan dana dari pemerintah. Setidaknya lima sekolah Islam diusulkan sebagai sekolah gratis. Baru satu sekolah yang telah disetujui.
Banyaknya permintaan terhadap sekolah Islam konon disebabkan sekolah umum tidak dapat melayani dengan baik. "Jika sekolah difokuskan pada peningkatan standar dan memastikan bahwa ada disiplin, saya pikir kebanyakan orang akan senang dengan itu," kata pendiri Muslim Institut, Dr Ghayasuddin Siddiqui. Namun, menurutnya orang tua banyak meng mengkhawatirkan tentang kualitas pendidikan, dan disiplin.
Inggris memiliki minoritas Muslim yang cukup besar. Jumlahnya hampir mencapai 2,5 juta Muslim. Mayoritas mereka berusia antara 13 dan 25 tahun.
[Sumber: www.republika.co.id]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar